Aku terbangun lebih awal, dibanding hari biasa dan saat membuka sms yang masuk, 'Cit,Miss U. Ntah kenapa waktu buka album foto, aku jadi kangen kamu..' Terus terang aja, aku kaget waktu membacanya, karena diantara 3 sahabat ku, dia yang paling sibuk. Apalagi, ia baru menikah.
Membaca sms-nya aku jadi kembali mengingat masa-masa kuliah dulu. Entah, bagaimana awalnya, kami jadi akrab. Aku, Ima, Lisa dan Endy. Dari awal pertemuan Endy dan Lisa sudah menggunakan jilbab dan selang beberapa tahun berjalan, Ima pun menyusul menggunakan jilbab.
Banyak kawan-kawan yang lain merasa heran dengan persahabatan kami. Karena masing-masing kami mempunyai karakter yang berbeda, Ima yang centil dan childish, Endy yang keibuan padahal dia yang paling muda diantara kami. Lisa yang selalu banyak fansnya, dan aku yang selalu anteng dengan sikap ku yang cuek dan selalu mengutamakan fashion.
Namun, kami mempunyai sikap yang sama dan ku rasa, itulah yang menyatukan kami dari awal ospek yakni tidak suka membicarakan orang. Karena kami lebih senang membicarakan tentang diri kami sendiri, daripada membicarakan orang. Plus, kami merupakan team work. Setiap tugas selalu kami kerjakan bareng-bareng..
Bukan berarti, kami menutup diri dari teman-teman yang lain. Kami tetap berteman dengan mereka.. Hanya saja, kami mempunyai lingkaran kecil kehidupan kami di kampus. Ya, itu dulu. Sekarang kehidupan kami berbeda.
Lisa sudah berbahagia dengan suaminya yang pegawai bank di Jakarta, tapi tetap merasa cemburu.Kalau Lisa main ke Jogja. Takut teringan mantan pacarnya yang polisi. Padahal, mantannya sudah menikah juga. Cinta memang tak bisa ditebak. Jauh-jauh mencari calon suami, dapatnya juga di dekat rumahnya di bumiayu. Waktu dia menikah, kabarnya banyak yang patah hati.
Sementara Ima, yang kami anggap playgirl, karena gampang jatuh cinta. Menikah lebih dulu dibanding Lisa. Ima yang penggemar pria pelayar dan orang Bandung. Mendapatkan, pria sesuai dengan keinginannya..
Lalu, Endy. Setelah putus dengan pacarnya. Asyik tenggelam dengan pekerjaannya yang mengajar di salah satu LPK dan malah memikat pemilik LPK dan menikah bulan lalu.. Sampai saat ini, masih masa-masa pacaran. Karena pernikahannya lebih cepat dibanding masa penjajakan pacaran. Gitu katanya.
Sedangkan aku, aku masih senang dengan kesendirian ku. Pacar ku yang di Jogja pun sudah aku putuskan. Terlalu repot, pacaran jarak jauh. Walaupun dia bilang akan 'setia' tetapi tetap saja tak sama rasanya... Sabahat-sahabat ku juga pada sibuk memperkenalkan beberapa kawannya yang dianggap cocok dengan tipe yang aku inginkan.
Kata mereka, aku terlalu tembangpilih. Padahal seh ga sepenuhnya benar. Aku hanya mencari sesuai dengan apa yang aku inginkan, itu sulit banget. Ya, ku pikir belum waktunya aja. Ntar juga datang 'paket' sesuai dengan jadwalnya. Lagipula aku juga ga memikirkan hal itu, aku hanya ingin mendapatkan apa yang aku inginkan. Simple seh, aku ingin membuat novel. Tapi sampai sekarang, masih tersimpan dalam hardisk. Karena computer ku sudah ku jual...
Ya cepat atau lambat, aku pasti bisa. Bisa mencapai opsesi yang sudah ada sejak aku masih SMP. Ingin menjadi penulis, eh malah nyasar jadi kuli tinta. Orangtua, awalnya tidak setuju, tapi lama kelamaan juga mendukung. Namun, untuk urusan jodoh. Mereka sama dengan kawan ku. Please deh, untuk urutan itu masuk dalam urutan kesekian.
Aku sama seperti yang lain koq, normal. Hanya saja belum aja kali. Pria idaman ku itu, diurutan kesekian dalam hidup ku.... Setelah semua tercapai, pasti urutan itu akan naik.. Tidak ditahun ini dan tahun berikutnya. Walaupun kadang aku takut dengan tindakan ku. Tapi itu adalah konsikuensi yang harus ku ambil, bukan? Karena hidup, tidak hanya untuk itu. Apalagi ini di era reformasi dan moderen. Jadi tidak ada masalah, wanita diatas 25 tahun belum menikah...
Pada
1:39 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health