Ingin rasanya tutup mata dan tutup telinga terhadap pekerjaan itu. Namun, aku tak kuasa untuk menolak terjun langsung ke lapangan (bukan terjun bebas lho). Itu karena aku single fighter di Kota Gurindam dan Negeri Pantun ini. Jadi, aku tidak bisa menutup sebelah mata untuk itu.
Namun, yang membuat aku kesal dari itu semua adalah tidak adanya pengertian kantor terhadap persoalan ku ini. Bukannya, aku minta penghargaan, tapi setidaknya hargai donk usaha ku!!! Aku di Pinang bukan sebagai Photo grafer melainkan sebagai journalist. So, urusan foto otomatis menjadi urutan kesekian. Kalau ada kejadian atau waktu yang memungkinkan pasti aku foto.
Eh, sudah di foto malah bilangnya bukan foto gue. Apa gw ngak kesal. Pantaskan aku marah???
Pada
4:37 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health