Peri Kecil yang Malang

*Fairytale

Pada suatu hari, hidup lah seorang peri kecil di hutan yang ada di wilayah Kepulauan Riau. Pulau tempat tinggal peri kecil ini tak berpenghuni manusia. Banyak perpohonan, burung-burung dan binatang liar yang hidup di sana.... Mereka hidup bahagia.

Kehidupan damai, peri kecil, yang bernama Marcolion itu akan terusik. Karena manusia yang tidak mengetahui keberadaannya akan mengubah tempatnya menjadi tempat yang mengerikan. Padahal suasana di sana, sebelum manusia menjadi serakah karena kebutuhan ekonomi sangatlah damai.

Bila malam datang, binatang malam pun berkeliaran. Terkadang Marcolion pun sebelum tidur tengah malam, berkeliling bercanda dan terbang dari satu dahan pohon ke pohon yang lain. Sambil bermain cahaya bintang yang menembus diantara dedaunan perpohonan rindang tersebut.

Bila siang hari tiba, Marcolion pun dengan lincahnya mengumpulkan makanan dan dibawa ke dalam rumahnya.. Selain bekerja dan menemani bunga-bunga dan binatang yang hidup disana. Marcalion selalu menjaga kelestarian hutan di pulau tak berpenguhi di Kepulauan Riau itu. Karena Kepri merupakan daerah kepulauan, banyak pulau-pulau tersebut tak berpenghuni.

Sekali-kali ada manusia yang datang menebang kayu yang ada disana. Itu pun tak sering terjadi. Namun, kali ini, kehidupan Marcalion akan terusik dengan keberadaan puluhan manusia yang merencanakan akan merusak pulau tersebut untuk diambil tambang bauksitnya.

''Marcolion, Marcolion,'' ujar Tritin, Ibu Kelinci memanggil Marcolion.

''Ada apa, Bu Tritin,'' tanya Marcolion sambil tetap berada di persembunyiannya.

''Ini gawat, mahluk raksasa itu datang lagi, tapi sekarang jumlahnya lebih banyak,'' ujar bu Trintin dengan nada bergetar.

''Mau apa mereka ya datang,'' tanya Marcolion bingung.

''kalau saya tahu, saya tak bakal cari engkau. Mari kita selidiki,'' ajak kelinci berwarna putih itu semangat.