Setidaknya perpisahan semakin cepat akan semakin baik. Mungkin saat ini diri ku sedang merasa tak nyaman dan butuh perhatian darinya. Karena dia selalu ada setiap aku membutuhkannya. Meskipun dia tak sepenuhnya berada disamping ku. Karena jarak yang memisahkan, tetap aja dia teman, sabahat yang terbaik baik disaat hati ku sedang bersih. Dia kekasih yang baik disaat aku membutuhkan kehadirannya.
Walaupun hanya sebatas nelpon, sampai kuping panas. Tetap saja, dia menjadi pendengar setia. Akan kah, aku mendapatkan penganti yang lebih baik? Seorang sabahat sekaligus kekasih.... Sentuhannya, candanya selalu membuat ku riang.
Aku hanya bisa berharap, aku akan segera melupakannya dan kami juga sudah sepakat. Tinggal waktu yang akan menghilangkannya kenangan bersamanya. Biar angin membawa semuanya menghilang dari bayang dan pikiran ku.
Karena disaat sendiri, aku selalu ingat padanya. I just wish its will be over and I can forget everything about him, the memories and his name from my bottom of my heart.
Pada
5:58 PM
cinta pertama ??? susah memeng untuk melupakanya..walaupun terhalang oleh bukit yang sangat terjal
BalasHapusto Nugroho
BalasHapusMemangnya hanya cinta pertama aja ya, yang susah dilupakan :p
--Keep Smile and Spirit--
cinta sama lawan jenis emang gak ngebosenin unutk dibaca euy!
BalasHapusngintip2 diarynya ya mbak...
to Sea Heaven
BalasHapusBoleh aja mas.. Asal jangan bilang sapa-sapa ya --hehe--