Terkadang dengan perkataan yang dilontarkan bisa membuat pertengkaran yang luar biasa. Tetapi juga bisa menyejukkan jiwa. Tergantung bagaimana mengutarakan perkataan yang seharusnya berupa kritikan yang menyakitkan menjadi kritikan yang membangun. Meskipun menyakitkan masih bisa diterima.
Memang sulit, tetapi alangkah baiknya bukan? Karena -- Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran (Amsal 10:12)--
Menahan perkataan memang menyulitkan, apalagi kalau niatnya tidak untuk menyakitkan, tetapi ternyata menyakitkan. Ingatlah, ''Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati (Amsal 15:4)'' Tidak hanya perkataan pada kawan yang bisa melukai hati, tetapi jawaban yang kita berikan pun juga bisa menyakitkan hati mereka, tidak hanya terhadap kawan, kakak, saudara, adik hingga orangtua.
Alangkah baiknya dalam memberikan jawaban terhadap perkataan kawan yang menyakitkan adalah dengan ''Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah,'' (Amsal 15:1)
Dan ingat bila tanpa disadari kawan menyakiti --Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota (Amsal 16:32)--
Menjadi orang yang sabar membutuhkan perjuangan. Karena keinginan untuk marah dan kesal lebih kuat dibanding menahan diri untuk tidak emosi dan menjadi orang yang sabar. Perlu diingat, Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17)--
© By Citra Pandiangan
Pada
6:11 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health