Ya, ini pengalaman pribadi sendiri seh --yang kebanyakan juga dialami semua orang-- Waktu itu, aku dan kawan ku --pastinya kawan ku yang bawa motor-- di depan mobil jalannya lambat. Posisi motor kami ditengah, mau ke kanan tak bisa, begitu juga ke kiri. Nah, mobil dibelakang --sudah jelek bising lagi-- ngebel terus tin-tin-tin. Membuat bete... Nah, dibiarin aja ma kami, ngebelnya makin menggila --ngak tau dia sapa kami-- --hehe--
Kawan ku satu ini memang menarik dan unik, dengan cueknya --karena bukan kesalahan kita-- ya tetap aja ditengah. Bahkan sempat minggir dikit, tuh mobil kijang butut yang dikendarai wanita yang memakai seragam PNS tuh, tetap aja ngak bisa bergerak.
Tepat ketika berada di persimpangan jalan, dengan sok laju tuh ibu-ibu ngebut dan menyalib motor kami. Kami seh nyantai aja. Begitu tiba di dekat lampu merah, mobil itu melaju melambat dan menghalagi jalan kami. Karena untuk yang ke kiri jalan terus. Sedangkan itu dihalang-halangi mobil itu. Nah, dibalik tin tin tin, membuat tuh mak-mak marah....
Ye, kata kawan ku, giliran di tin-tin marah. Mank jalan milik pribadi apa. Jangan sok donk...
Tuh orang diam aja, sambil menyingkirkan mobilnya dikit sehingga membuat motor kami dan beberapa motor di belakang kami bisa melewati jalan tersebut.
Itu sebagian kecil contoh. Terkadang pengendara jalan merasa seperti pemilik jalan ataupun raja jalanan. Sehingga tidak lagi mematuhi lalu lintas yang berdampak pada kerugian diri sendiri bukan?
Pada
5:25 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health