Suntuk, kesal, bete, tentunya susah untuk menarik seulas simpul senyum pada wajah. Aku ingat banget dimana pada saat itu, aku jalan bersama kawan ku. Lalu, ada seorang ibu sedang duduk dan memandang kami. Karena posisi ku berhadapan pada ibu. Sedangkan kawan ku membelakangi posisi ibu tersebut. Memang jarak antara kami berjarak sekitar tiga meter.
Pada saat itu, aku dan kawan ku sedang asyik berbincang-bincang. Saat itu penat, cuaca panas dan gerah. Apalagi rasanya perut ku sakit --bukan karena kelaparan lho-- Kami sudah makan di kantin dekat kantor Wali Kota Tanjungpinang. Yang letaknya sangat jauh di Senggarang.
Terang saja, pada saat itu aku malas tersenyum. Tidak mendukung suasana hati. Namun, tanpa disadari dan dikomando, wajah ku pun tersenyum pada ibu yang sedang menimang anaknya. Secara otomatis, wajah ibu itu pun tersenyum.
Sebuah senyuman yang tulus bisa membuat perubahan yang luar biasa, tanpa disadari. Padahal untuk menarik garis simpul pada bibir agar berbentuk senyuman tak lah susah. Namun, terkadang melaksanakannya terasa berat.
Tak heran, banyak orang dewasa pada saat melihat senyuman bayi yang lucu atau anak-anak tanpa disadari akan tersenyum. Perasaan dengan senyuman hidup lebih baik dan bisa membawa suatu perubahaan. Banyak buku yang mengulas tentang senyuman maupun yang lainnya.
Buku cerita anak-anak hingga dewasa banyak membahas makna senyuman. Seberapa sering kah kamu tersenyum? Tersenyum bukan hanya pada orang yang dikenal baik, orang berpapasan maupun musuh atau kawan yang tak kamu suka. Tidak ada salahnya kan?
Pada
1:15 PM
betull...senyum bisa membuat suasana kaku dan tidak enak, mencair..
BalasHapusmakanya..
senyumkah anda hari ini?
terimakasih jg dah sempet mampir... slam knal,...numpang senyum ne
BalasHapusbersenyumlah sblum bersenyum itu di larang
BalasHapussenyumalh Qm karena senyuman itu merupakan ibdah...
tapi jangan ampe trlewat snyumnya entr malm di bilang gila
maknailah sebuah senyuman itu sebagai kata hati n curahan hati salm dr wisnu cahyoto
BalasHapushttp://www.mas-wisnu.co.cc
to Budiawan Hutasoit
BalasHapusSetuju banget. Saya sudah tersenyum. Bagaimana dengan kamu? --hehe--
to Tamban Ban
Lam kenal juga dan diterima numpang senyumnya....
To Sebuah Harapan yg baru
Salam kenal juga mas Wisnu. . . Ya iyalah, kalo senyum2 ndiri... wah bahaya tuh hehe