Em . . . . Kebanyakan nomor yang nyasar tuh notabennya pria. Kalau sibuk seh ngak diladeni, namun, karena lagi suntuk habiz cari informasi mengenai HIV/AIDS dari data lama sudah banyak yang hilang. Ya, sudah lah tak papa, iseng-iseng aja.
Aku heran, kenapa seh mayoritas kaum pria senang banget membahas mengenai seks. Memang topik seks nggak akan pernah habis-habisnya dibahas. Namun, ya, kalau mau jujur pasti itu-itu saja.
Banyak topik menarik yang bisa dibahas mengenai pemerintah, politik ataupun mengenai hal-hal yang ringan, buku kek, or persoalan lain kek. Tuhkan lebih bermanfaat, daripada seks melulu. Inilah kenapa mata rantai ODHA tidak pernah terputus. Karena terlalu banyak orang yang melakukan free seks baik atas dasar suka sama suka ataupun membeli seks.
Ya, seperti makanan membeli. Pekerja seks komersil juga bukan hanya wanita saja. Melainkan juga ada pria, kalau perempuan biasanya disebut PSK kalau laki-laki gigolo. Nah, sekali lagi. Persoalan ini memang ribet dan tak kan pernah selesai. Selama moral itu masih tetap terpatri dalam pemikiran dan gaya hidup yang salah.
Why always seks? Karena pemikirannya hanya sebatas itu saja. Itu kesimpulan ku. Sebab, orang yang memiliki segudang aktivitas dan berbagai hal yang positif dilakukan. Tidak akan pernah membahas mengenai itu. Ya, pembahasannya pasti yang berkelas. . .
Bagaimana dengan kamu. Karena aku bukan hakim, aku hanyalah manusia biasa yang bosan ditanya mengenai seks oleh orang asing maupun orang yang tak kukenal.
Pada
5:08 PM
Membicarakan sex selain untuk variasi pikiran juga untuk meningkatkan 'adrenalin' loh mbak... apalagi lawan bicara yg lawan jenis betul-2 serius menanggapi... hmm.. akan lebih hangat pembicaraannya...
BalasHapusYa itu tergantung dari lawan bicara kita mas Herdin. Kalau membicarakan seks lebih ke arah kesehatan mungkin lebih menarik.
BalasHapusNah kalau membicarakan seks beruntun ke 'HS' Kan nyebelin hehe, bener nggak??