Sukar sekali menjadi wanita, itu yang banyak dikeluhkan para wanita --khususnya teman-teman wanita ku yang masih terbilang muda-- Wanita selalu dituntut lebih peduli, lebih bersabar, lebih memahami, lebih mengasihi, yang harus pandai masak, pintar, cantik, seksi, langsing, dan masih banyak segudang permintaan para lelaki yang mencari wanita idaman plus yang pandai berhubungan in bed
Beruntunglah seorang wanita yang memiliki semuanya, kecantikan, keterampilan, body yang nyaris sempurna. Tetapi adakah itu? Ada, tapi nyaris bisa dihitung pakai tangan. Nah, bagaimana jadinya, saat kamu sedang kencan, lalu dia menyatakan are you good in bed?
Please, berbagai reaksi terjadi. Marah, tersingung, terhina, terlecehkan atau . . . Merasa tertantang, mencoba tuk membuatnya terpesona or menghindari ucapan itu dengan gaya khas wanita moderen or kolot?
Sebut saja namanya, Violet --soalnya aku suka warna purple-- Dia merupakan wanita yang seksi, smart, dia senang berteman dan sebagian kawannya adalah orang luar. Dia sendiri sampai jenuh menjawab pertanyaan mengenai are you good in bed? saat ada pria or kawannya yang mau berhubungan lebih dari sekedar kawan.
Wow, bagaimana reaksinya. Marah? Terhina or . . . Aku pikir juga dia bakal marah bahkan akan melempar gelas tuh pada wajah pria itu. Sopan banget seh soalnya --hehehe-- Ok, back to topic. Dia malah mengodanya, eits jangan berpikir negatif dulu donk. Dia kan wanita baik-baik.
Tentu dia bilang, dia pemain hebat --walapun katanya dia belum pernah melakukannya-- Wah, tuh cowoq pasti reaksinya langsung berubah 100 persen genit. Itu lah hebatnya wanita, bisa 'mengendalikan emosi' Dia mencoba menjelaskan bahwa dia bakal hebat diranjang namun untuk itu harus menikah dulu tuk membuktikannya.
Pasti sebagian besar akan menolak bukan? Benar, bahkan ada juga yang nekad, buktikan dulu baru kita nikah. Wow, gila aja tuh cowoq. Mank, siapakah dia penilai? Manknya mau mencari istri or **** Ya, tentu saja, lelaki ya lelaki berbagai fantasi ada di dalam benaknya. Bahkan kata orang, lelaki itu selalu pakai logika, sedangkan wanita selalu pakai perasaan. Tuk urusan yang satu ini, suer.... gue kagak percaya --hahaha-- Wanita pemegang kendali, pria pemegang emosi, nafsu dan something.
Ok, cukup, gue kan harus pakai asas praduga tak bersalah --masa mojokkan cowoq terus ke jurang, nggak adilkan. Tapi, karena ini blog gue sekali-kali gpp deh-- ^_^ (yang merasa tersingung berarti dia salah satunya, red) --Peace, keep Smile man--
Sudah rileks, sudah smile, ok read next time ya. . . .
Pada
8:47 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health