Em . . . Suka nonton film balapan, sepertinya film satu ini memang layak untuk di simak deh, seru dan mungkin saat awal pemutaran film ini bisa di ibaratkan kondisi Indonesia yang saat ini. Susah mencari pekerjaan, sehingga tingkat kejahatan makin tinggi.
Nah film ini bermula dari Jensen Ames (John Statham) dia telah memenangkan perlombaan selama tiga kali berturut-turut sebagai jyara. Bahkan dia termasuk ahli dalam menyelamatkan diri dari bahaya.
Dia memutuskan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Dia menikah dan memiliki seorang putri. Saat itu, kondisi perekonomian sedang buruk. Dia bekerja sebagai buruh di pertambangan, pabrik tersebut bangkrut dan terpaksa tutup. Dia hanya menerima uang 300 dolar dari kerja kerasnya selama dua minggu.
Dia pulang dan mendapati istrinya sedang memasak. Saat itu, istrinya memberikan kekuatan padanya, karena pabriknya tutup. Di saat sedang mandi, ada orang yang masuk ke rumahnya dan membunuh istrinya. Pada saat itu, dia terkena bius dan dituduh telah membunuh istrinya. Padahal itu, tidak pernah dia lakukan.
Pada saat itu, dalam penjara ia pun diharuskan menjadi pembalap maut sebagai pengganti pembalap Frankenstein, dengan hadiah kebebasannya. Sebab, pembalap Frankenstein merupakan idola masyarakat yang tak terkalahkan.
Nah film ini bermula dari Jensen Ames (John Statham) dia telah memenangkan perlombaan selama tiga kali berturut-turut sebagai jyara. Bahkan dia termasuk ahli dalam menyelamatkan diri dari bahaya.
Dia memutuskan untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Dia menikah dan memiliki seorang putri. Saat itu, kondisi perekonomian sedang buruk. Dia bekerja sebagai buruh di pertambangan, pabrik tersebut bangkrut dan terpaksa tutup. Dia hanya menerima uang 300 dolar dari kerja kerasnya selama dua minggu.
Dia pulang dan mendapati istrinya sedang memasak. Saat itu, istrinya memberikan kekuatan padanya, karena pabriknya tutup. Di saat sedang mandi, ada orang yang masuk ke rumahnya dan membunuh istrinya. Pada saat itu, dia terkena bius dan dituduh telah membunuh istrinya. Padahal itu, tidak pernah dia lakukan.
Pada saat itu, dalam penjara ia pun diharuskan menjadi pembalap maut sebagai pengganti pembalap Frankenstein, dengan hadiah kebebasannya. Sebab, pembalap Frankenstein merupakan idola masyarakat yang tak terkalahkan.
Ames harus bertahan melawan kriminal kejam di dalam penjara untuk mendapatkan kebebasan. Mengendarai mobil yang dilengkapi dengan senapan mesin dan pelempar granat, Ames harus menghancurkan apa saja yang ia temui agar memenangkan olahragara paling mematikan dipenjuru dunia. Hingga akhirnya, Ames mengikuti permainan yang dimainkan Kepala Penjara (Joan Allen) dengan bekerjasama dengan pesaingnya dan melarikan diri dari permainan maut itu sendiri.
Sedangkan kepala penjara mati dengan di bom, oleh salah satu montir Feankenstein itu sendiri. Sedangkan Ames hidup berbahagia bersama anaknya.
Pada
4:00 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health