Di sana hadir Wakil Gubernur Kepri, HM Sani dan juga Seketaris KPA Kepri, Rina, serta dokter Fransiska. Pada kesempatan itu, aku langsung mengucapkan terimakasih pada dokter Fransiska yang mau berbagi informasi mengenai HIV/AIDS.
Sejujurnya, aku gugup, padahal yang hadir cuma tidak sebanyak di Senggarang, tetapi yang hadir di ruangan rapat lantai dua itu adalah orang yang lebih paham terhadap ODHA.
Tentunya, aku apalah diriku dibanding mereka. Makasih banget, responnya baik dan antusias. Bahkan buku yang hanya ku bawa 15 buku habis dan pada minta semua tamu yang hadir, sayangnya gak semua di kasih. Soalnya, lumayan berat juga lho bawanya hehe . . .
Jadi gak enak dengan mas satu itu yang sudah order eh malah kelupaan, sorry ya. Waktu itu, di depan belasan tamu yang hadir, aku ungkapkan kenapa aku membuat buku itu. Buku yang mungkin kalau dijual di pasaran kurang laris, soalnya mengenai ODHA seh.
Tapi, aku hanya ingin menyampaikan pesan moral dari novel Simpul Terujung, walaupun masih banyak kekurangan, ada kesalahan tulisan dan sebagainya. Tapi, aku yakin novel ini bisa mengugah masyarakat untuk lebih memperhatikan dirinya sendiri, setidaknya mendapatkan gambaran mengenai ODHA, penderita dan juga penyebab serta berbagai hal dari penyakit yang masih belum memiliki penangkal (baca obat penyembuh)
Dulu, aku juga beranggapan ODHA sangat berbahaya dan mengerikan, was-was berada di dekatnya, mereka diasingkan. Itu tidak perlu sebenarnya bukan? Sekali lagi, Thanks Tuhan yang memberikan aku ide dan membantuku melewati beberapa tahapan, teman-teman yang membantu mengedit, yang memberi dukungan moral, yang memberi masukan dan juga kritikan agar novel ini menjadi novel yang patut dibaca dan juga layak menjadi bagian dari koleki buku yang ada di rak-rak buku.
Pada
10:07 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health