Setiap malam datang , hanya kesunyiaan yang ada
Hanya kegelapan yang ada disekelilingku . . . .
Sunyi, itulah yang ku tahu
Gelap, walaupun cahaya lampu menderang
Terlalu sunyi, hingga aku bisa mendengar suara jangkrik
Aku takut pada keheningan malam
Aku takut pada kesunyian yang membisu dan kelam
Salahkah aku, jika aku mengusir sunyi ini dengan ke diskotik?
Setidaknya di sana tidak sesepi di sini
Di sana penuh orang yang beragam
Pastinya, aku tidak merasa takut pada kegelapan
Walaupun lampunya tidak seterang kamarkuNamun tidak sesunyi rumah dan hatiku
NB. Sepenggal puisi dari novel kedua yang berjudul Sketsa Kehidupan
antara dusta dan derita . . .
Pada
9:00 AM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health