Lalu, bagaimana ada sosok pria yang benar-benar memikat hati, seperti sang pangeran --berkuda putih-- seperti impian para gadis pada masa remaja.... Dari semua yang kamu inginkan ada padanya, hanya satu yang membedakan kamu dengan dia, agama!!!!
Persoalan yang sulit..... Hidup adalah sebuah pilihan, karena itu aku memilih yang terbaik dari segala yang terbaik. Dunia menawarkan segala isinya, keindahannya dan segala janji manis.... Apakah aku terperdaya??? Kadang, sebagai manusia aku terperdaya, tetapi sulit untuk --menghilang-- Karena aku yakin dan percaya, semua akan indah pada waktunya.
Hidup memang sulit, keputusan yang berat hati itupun harus ditetapkan dan aku telah mengambil keputusan itu. Aku tetap bertahan pada prinsipku. Meskipun sakit --kali ini luar biasa sakit-- aku tetap bertahan. Dibalik kesedihanku seorang, rupanya aku tidak sendiri. Ada kakak P yang juga bernasib sama denganku. Ada juga D, M dan juga N.
Mencari cinta sejati --true love-- bukan berarti menghalalkan segala cara. Meskipun jam berdetak terus menerus... Malam berganti pagi, pagi berganti siang, siang berganti malam dan terus menerus seperti itu. Apakah aku akan merasa cemas dan memikirkan perkataan orang akan hidupku???
Ada satu kawan yang mengatakan --kawan yang bernasib sama-- Apakah kita hidup di dunia ini untuk memuaskan mata orang akan hidup kita?? atau kita ingin menyenangkan hati kita tanpa perlu memikirkan perkataan orang yang simpang siur akan diri kita.
Hal itu bukannya tanpa dasar. Karena ia memiliki pengalaman --khususnya bukan pengalaman pribadinya tetapi keluarganya-- Dimana adiknya --perempuan-- berkorban banyak hal dan memilih pria sebagai segalanya. Apa jadinya??? Dia berkorban perasaan dan jiwanya, tertekan dalam pilihannya. Itu dikarenakan hanya ingin memuaskan nafsu mata orang yang melihatnya sudah berkeluarga.
Lalu, bagaimana dengan pengalaman menikah hanya untuk status??? Ini adalah zaman moderen. Kita --manusia-- hidup memang diciptakan berpasang-pasangan. Adam dan Hawa juga demikian. Begitu juga kita --manusia-- Namun jika cinta sejati juga belum datang padamu. Apakah kamu benar-benar akan menikah hanya karena mengejar status MARRIED??
Tik tok tik tok waktu berdetak dan berlalu, semakin cepat dan cepat. Namun kamu juga belum menemukan jodohmu yang tepat. Meskipun hatimu telah berlabuh pada sang pangeran, namun rupanya dia bukan yang the one dikarenakan perbedaan.
Apakah pilihan menikah beda agama adalah pilihan yang tepat atau membuat perjanjian menikah di salah satu agama tetapi boleh menganut agama masing-masing??? Oh no!!!! Aku tidak pernah berpikir demikan --berarti aku membohongi diriku sendiri-- Terkadang terlintas demikian, lagi-lagi aku diingatkan beberapa pengalaman orang terdekatku. Thanks God, you still here beside me.
Ya benar!! Dalam berumah tangga menyatukan dua hal yang berbeda namun bukan dua hal yang berbeda adalah agama. Melainkan dua sifat kepribadian.
Mengalah untuk menang atau mengalah untuk kalah???? Itu pun terlintas dalam benakku. Apakah aku harus menang untuk kalah atau Kalah untuk menang?? Karena kehidupan tidak hanya ada di bumi... Aku jadi ingat salah satu ucapan seseorang yang pernah bertanya dan sang tutor menjawab. Kita hidup di dunia ini sudah menderita, tidak bisa makan enak. Apa kita mau itu menjadi sia-sia?? dunia tak dapat, surga juga tidak dapat.
Membingungkan sangat membingungkan... Namun aku tahu, aku tidak sendirian di dunia ini menghadapi kasus yang sama. Masih banyak hal serupa dan mungkin bahkan buruk. Namun jika kita senantiasa jalan bersamaNya... Alhasil semua akan indah pada waktunya.
Aku tidak peduli kata orang, aku tidak peduli pandangan orang. Yang kupedulikan saat ini bagaimana aku bisa menumbuhkan imanku semakin hari semakin kuat. Jangan sampai aku tersesat dalam pemikiran dan duniaku yang sempit. Karena aku yakin dan percaya, aku tidak sendiri dan aku percaya akan janjiNya....
Pada
11:50 PM
yang saya jalani & saya rasakan berbeda, tdk serumit & segenting itu....its usually semua berjln spt apa adanya.
BalasHapussdh 15 thn sy menikah dgn seorang perempuan yg berbeda suku,agama,tingkat pendidikan,latar belakang keluarga,budaya,dan ekonomi.
puji Tuhan...sampai hari ini anak saya sdh 3 dan saya masih selalu merindukannya setiap hari.