Karena tak satupun orang yang aku kenal ada di bandara, segera aku setel musik dari ponselku dan membuka lembaran buku yang belum sempat aku tuntaskan. Tiap lembar novel yang kubaca cukup ampuh mengusir kebisuan dan juga kebisingan bandara di pagi hari.
Tak lama berselang, Heni, Opi dan Sri pun datang ke bandara. Kemudian disusul rombongan yang lain, kecuali Desi. Kami sudah hampir naik pesawat, dia baru datang. Jadilah kami naik dengan Sri Wijaya Air menuju Jakarta.
Disepanjang perjalanan, aku menikmati waktu santai dan mendengarkan musik. Sekali-kali berbincang-bincang dengan pak Aris maupun Desi yang kebetulan duduk sederet denganku. Alhasil perjalanan yang ditempuh tidak ada halangan. Kami tiba sesuai dengan jadwal.
Setelah sampai di bandara yang penuh dengan manusia yang hendak berpergian ke beberapa daerah lain, aku tiba di luar bandara Soekarno Hatta. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus --full ac-- Perjalanan selama tiga jam itu tidak terasa membosankan. Meskipun aku tidak tidur di sepanjang perjalanan Jakarta-Bandung.
Aku benar-benar menikmati waktu perjalanan itu. Dikarenakan menggunakan jalan tol, jadi tidak ada yang namanya si komo lewat --baca macet-- Jadi perjalanan sesuai dengan jadwal. Ya, daripada bengong dan bosan, bual-bual --bincang2-- kecil pun dimulai.. Dari hal yang sudah tahu maupun ya pura-pura tahu diluangkan --biar tidak bosan saja--
Dari sekedar mengenang perjalanan dari Jogjakarta ke Semarang naik motor dan mempertanyakan pertanyaan silly --koq tidak ada ya sepeda motor di jalan tol-- hahaha jelas sebagian tertawa. Ya secara -anak kecil- juga tahu. Ya daripada suntuk dan boring, tidak ada salahnya.
Karena kami belum sempat sarapan, alhasil perut keroncongan dan akhirnya kita makan pagi-siang di saung cibiut --entah benar apa gak ya-- Kami makan dan bersenang2 disitu. Setelah itu menuju hotel Mitra yang berlokasi di jalan --lupa aku--
Istirahat sebentar lalu dilanjutkan dengan mengikuti beda buku bual kedai kopi di lantai I. Buku karya Suryatati A Manan dan juga Martha Sinaga. Alhasil menarik pada saat bedah buku tersebut. Selain itu, aku juga bertemu beberapa orang yang menarik dan hebat --bagiku-- Bertemu dengan kak Yanti dan juga penulis senior, Naning Pranoto.
Meskipun perbincangannya singkat, tapi ia memberikan aku kartu nama untuk bisa saling berkomunikasi. Aku harap, aku bisa seperti kak Naning, hebat dalam menulis dan juga bermain theater.
Kegiatan selesai, meskipun wajah kami lelah --termasuk bu Tatik-- Namun sumringahnya tak pernah putus. Walaupun pada saat di bedah hujan kritikan terhadap karyanya terus dilontarkan. Salut buat bu Tatik....
Kemudian, aku kembali ke kamar dan mencoba tidur. Karena aku sekamar dengan Desi, Desi memilih membuat laporan dan aku mencoba tidur. Namun, meskipun mata lima wat tetapi kantuk belum juga datang.
Aku lirik jam di ponsel jam 5.30, kumencoba makin memejamkan mataku. Meskipun terasa ngantuk dan capek, tetapi mata ini tidak juga bisa dipejamkan. Lalu, aku memilih mandi. Rasanya menyegarkan ketika tubuh yang lelah bersentuhan dengan air anget dari shower yang keluar dan membahasi tubuhku.
Pada
5:27 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health