Resep Perkawinan Sempurna

Aku membeli buku "Recipes for a Perfect Marriage" atau resep perkawinan sempurna. Bagi aku pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan hanya sekali seumur hidup.


Namun terkadang dalam menjalani komunikasi dalam berpacaran saja, susah betul dan selalu saja ada batu sandungan.


Apakah pernikahan itu sesuatu yang mengerikan? Kata orang tidak ada yang namanya perkawinan yang sempurna. Yang sebenarnya tidak ada, tidak ada perkawinan yang mudah.


Buku ini mengisahkan tiga kehidupan, yang ditulis Kate Kerrigan. Mengisahkan mengenai
Tressa Nolan, penulis kuliner top di New York. Setelah pulang dari bulan madu, dia memiliki perasaan dia telah menikahi pria yang salah. Dan, yang luar biasa tampan itu, dinikahinya karena panik dan bukannya cinta.



Buku yang aku beli pada bulan Mei 2010 dan baru sanggup membacanya dua bulan terakhir dan baru bisa menuliskan reviewnya saat ini. Ada beberapa tulisan yang menarik pada beberapa lembar pada buku ini, seperti "Cinta sejati bukanlah perasaan yang membuat kita terharu biru, melainkan keputusan yang dibuat dengan sepenuh hati dan pertimbangan matang" (M Scott Peck, The Road Less Traveled)



Sebuah pernikahan juga merupakan kompromi, "Kita tidak selalu bisa menikmati gula sebanyak yang kita inginkan". Atau "kita bisa membuat komitmen atas cinta, tapi kita tidak bisa mencintai tanpa komitmen". Selain kompromi juga ada pengorbanan, "Dengan mengorbankan sesuatu yang kita yakini, kita akan dihadiahi sesuatu yang kita cintai"



Mungkin tulisan-tulisan di note buku itu terkesan klise. Berbagi suka cita, "Ada cinta pada saat memandangi orang-orang lain saling mencinta".


Ternyata menjalani suatu pernikahan itu tidak mudah. Dan tidak semua pernikahan harus didasari cinta? Ini lah tiga cerita kehidupan yang berbeda dan tetap bertahan pada pernikahan yang rumit dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Powered by Telkomsel BlackBerry®