November 2013
Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya;
kepada mereka DISERAHKAN KUASA UNTUK MENGHAKIMI. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang
itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan
tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan MEMERINTAH SEBAGAI RAJA
BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS UNTUK MASA SERIBU TAHUN. Tetapi
orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa seribu
tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan
pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka,
tetapi MEREKA AKAN MENJADI IMAM-IMAM ALLAH DAN KRISTUS, DAN MEREKA
AKAN MEMERINTAH SEBAGAI RAJA BERSAMA-SAMA DENGAN DIA, SERIBU TAHUN
LAMANYA" (Wahyu 20:4-6).
Seorang misionaris di tabrak dari belakang di lampu lalu lintas,
mengakibatkan kerusakan kecil pada mobil yang dipinjamnya dari
kawannya.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian, dia tidak bisa menemukan bukti
asuransi mobil itu, jadi dia pun ditilang sebesar 341 dolar. Denda
tilang itu tidak sepadan dengan gajinya. Lebih buruk lagi, dia harus
menghadap hakim di pengadilan setempat. Walau membuat frustrasi,
uniknya bukti asuransi justru ada di dalam mobilnya. Dia hanya tidak
mengenalinya.
Dia pun duduk di ruang sidang bersama sekumpulan pelanggar hukum
lainnya, hanya pasrah pada kemurahan hati sidang. Namun sebelum juru
sita memanggil namanya, seseorang yang ditilang persis seperti
dirinya, hanya memperlihatkan bukti asuransi, dan hakim menyatakan,
"Bebas!" Jadi, sang misionaris memiliki sedikit harapan. Ketika hakim
memanggilnya ke hadapan sidang, dia menunjukkan bukti asuransi, dan
sekali lagi hakim mengatakan "Bebas!" Misionaris itu ke luar dari
ruang pengadilan dengan penuh syukur.
Kitab Wahyu sangat memfokuskan pada penghakiman. Tetapi penghakiman
Allah bukanlah sesuatu yang harus ditakuti umat-Nya. Itu lebih
daripada sekadar menentukan siapa yang diselamatkan dan siapa yang
binasa. Penghakiman dalam ayat ini memberi izin kepada orang-orang
kudus untuk menelaah kembali peristiwa-peristiwa dalam sejarah dan
melihat bahwa Allah secara konsisten telah melakukan hal yang benar.
Keyakinan seperti itu penting bagi keharmonisan alam semesta dan semua
insan yang hidup di dalamnya.
Hal yang mengagumkan, Allah rela tunduk kepada penghakiman demi
kepentingan kita. Peduli dengan perasaan kita, bahkan Dia memberikan
kepada orang-orang yang telah ditebus masa 1.000 tahun untuk menelaah
tindakan-tindakan-Nya. Setelah penelaah yang saksama, mereka akan puas
dengan keadilan-Nya dan juga posisi mereka dalam kerajaan-Nya. Tuhan,
aku sangat bersyukur saat tahu bahwa Engkau mempedulikan perasaan dan
pengertian kami.
*Ingatlah selalu pada setiap tindakan kita baik atau jahat. Semuanya
akan berpaling pada kita pada masa penghakiman nanti. Kebaikan yang
kita buat terkadang bukan jaminan kita akan mendapatkan surga.
Melainkan kebaikan yang kita buat adalah cerminan dari kehidupan Yesus
selama di bumi, dimana kita telah menerima kebaikan dan juga janji
kekal. Sehingga kita memiliki kewajiban untuk berbuat baik dengan
sesama. Sebagaimana yang Yesus ajarkan pada kita.
--
Citra Pandiangan
----------------------------------------------
www.diary-citra.blogspot.com
mobile +6281372019454
YM citra29111*
*Keep Smile and Spirit*
Pada
6:37 AM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health