Kabar Baik Lambat Disadari

"Dan kekayaan dan hormat dan bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. TETAPI TIDAK AKAN MASUK KE DALAMNYA SESUATU YANG NAJIS, ATAU ORANG YANG MALAKUKAN KEKEJIAN ATAU DUSTA, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu" (Wahtu 21:26,27). Sebanyak tiga kali (Why. 21:8,27;22:15) Kitab Wahyu menyebutkan tipe orang-orang yang tidak memperoleh hidup kekal. Tetapi apakah mereka yang menerima kehidupan orang kekal adalah orang-orang yang beruntung? Benar-benarkah Anda ingin melakukan apa yang Anda lakukan saat ini untuk selama-lamanya?

Mungkinkah kehidupan abadi setelah beberapa waktu akan jadi membosankan? Seorang mantan guru biasa menceritakan kisah berikut ini.

Seorang nelayan bermimpi bahwa dia berada di surga. Seorang malaikat menghampirinya dan berkata, "Aku paham bahwa memancing adalah olahraga favoritmu. Aku punya tempat yang bagus untukmu." Lalu i8a membawa nelayan itu ke lokasi memancing ikan trout terbaik di dunia. Dengan gembira nelayan itu mulai menangkap Ikan yang besar-besar.

Setelah setahun malaikat itu datang kembali dan mendapati pria tersebut sedang mengail dengan senang, ada tumpukan ikan besar-besar setinggi 10 kaki di tanah di belakangnya. Nelayan itu berkata, "Ini hebat. Aku suka sekali surga.

Bagaimana jika kita mencari tempat memancing baru?" Jawab malaikat itu, "Ini tempat memancing ikan trout terbaik di dunia. Engkau akan kecewa dengan tempat lain." Kata nelayan itu, "Engkau benar . ini yang terbaik!"

Dia melanjutkan memancing selama 10 tahun dan kini tumpukan ikan di belakangnya telah mencapai tinggi 50 kaki. Ketika malaikat itu kembali, nelayan itu mengulangi, "Ini hebat, tapi mari kita lihat apa masih ada lagi." Sekali lagi malaikat itu menjawab, "Ini yang terbaik yang ada. Engkau punya tempat memancing terbaik bagi favoritmu. Apakah lagi yang kauinginkan?" Jadi pria itu memancing selama 90 tahun lagi dan tumpukan ikan di belakangnya sekarang tingginya lebih dari 300 kaki. Ketika akhirnya melihat malaikat itu datang lagi, nelayan itu mengangkat kailnya dari air , membantingnya ke tanah, dan berkata, "Aku muak dan bosan dengan semua ini! Selalu hal yang berulang-ualng. Ini bukan surga, ini neraka!.

Sambil nyengir, malaikat itu berkata, "Perlu 100 tahu barulah engkau menyadarinya?" Hidup abadi tidaklah cukup. Kesenangan dan kekayaan yang brlebihan tidak menjamin bahwa kehidupan kekal selalu menyenagkan. Sukacita keabadian ditemukan di dalam eratnya hubungan dengan Allah dan sesame serta di dalam pekerjaan yang kita lakukan untuk melaksanakan tujuan akhir Allah bagi kita dan bagi alam semesta ini. Kabar baiknya adalah bahwa kita bisa mulai menjalani kehidupan surgawi sekarang. Mengenal dan menaati Allah akan menjadi kebahagiaan kita sepanjang zaman.

Tuhan, terima kasih tas penglihatan tentang Yerusalem Baru ini.semoga membuataku tetap focus pada hal-hal yang benar-benar bermakna.
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®