"Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab KEMULIAAN ALLAH meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya" (Wahyu 21:23). Di tempat kediaman saya di Michigan, iklim "efek danau" sering menghasilkan langit mendung.
Danau Michigan itu panjangnya 300 mil dan lebih 50 mil lebarnya. Saat matahari bersinar cerah angin menyerap kelembapan di atas danau, menghasilkan awan mendung menudungi dataran tersebut kearah timur.
Sepanjang musim dingin yang saya lewatkan di barat laut Michigan, kami hanya melihat matahari selama 12 hari. Saya tidak mengatakan bahwa kami mengalami hari cerah selama 12 hari, kami hanya "melihat" matahari 12 hari dalam 200 hari!
Walaupun tahun-tahun belakangan ini cuaca lebih cerah, tapi langit masih tetap lebih mendung di wilayah ini dibandingkan tempat-tempat lain. Jadi saat matahari keluar dari balik awan dan langit berwarna biru cerah, penduduk Michigan cendrung bersukacita dibandingkan kebayakan orang lain. Sejujurnya, terang adalah substansi paling gemilang, terutama saat Anda tidak banyak memperolehnya. Tidak mengherankan bahwa ketika Alkitab berbicara tentang terang dalam konteks Allah, kata yang dipakai adalah "kemuliaan."
Referensi terakhir di Alkitab untuk kemuliaan Allah muncul di dalam ayat kita hari ini. Kata "kemuliaan" mengandung beberapa arti di dalam Alkitab. Namun saat kita mempersempit focus pada manifestasi Allah, kemuliaan mengindikasikan sesuatu yang agak berbeda dengan "keindahan, ornament, kebanggaan, atau membanggakan diri." Dalam Doa Bapa Kami, Yesus bersabda, "Dimuliakanlah nama-Mu" (Mat. 6: 13).
Kemuliaan bukanlah fitur kebetulan dari karakter Allah, tetapi kualitas esensial. Namun kemuliaan seperti itu lebih sekedar kegemilangan bercahaya. Keluaran 34:6,7 mendefenisikan kemuliaan Allah sebagai karakter-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa." Kemuliaan Allah mengungkapkan kepenuhan karakter-Nya, mencakup keadilan dan belas kasih. Karakter tersebut dengan jelas memanifestasikan dirinya di dalam perkataan dan perbuatan Yesus (Yoh.17: 1-5).
Dalam pengertian praktis, tempat di mana kita bisa menyaksikan kemuliaan Allah saat ini adalah di dalam Firman-Nya. Alkitablah yang membukakan karakter Allah kepada kita dalam Yesus Kristus. Hal-hal mulia lain mungkin mengalihkan perhatian kita, tetapi kita menemukan kemuliaan sejati di dalam Yesus Kristus melalui Firman-Nya. Di dalam Firman, Allah mengizinkan kita merasakan Yerusalem Baru. Di sana, apa yang telah kita pertahankan dengan iman di bumi ini akan nyata pada pandangan kita. Tuhan, aku ingin semakin mengenal-Mu. Penuhi hati dan pikiranku dengan kemuliaan karakter-Mu hari ini.
*sebelumnya kami belum pernah ke seaworld, mumpung lagi di Jakarta kenapa tidak. Wow, yang ada dibenak adalah sungguh luar biasa Allah menciptakan ribuan mahluk laut dengan berbagai rupa dan keunikannya yang berbeda.
Pernahkah kita berpikir? Bahwa Allah itu terang bagi semua mahluk hidup termasuk manusia. Terkadang dikala kita merasa kegelapan hati menyelimuti diri, lalu kita berdoa. Maka hati yang tertutup awan gelap itu akan berangsur-angsur menjadi putih. Mari kita aplikasikan kehidupan kita lebih baik lagi, sehingga terang itu senantiasa memberi damai.
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com
God bless us
BlackBerry®
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health