Renungan Pagi "Kabar Baik Dari Patmos"
29 DESEMBER 2013
" Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: ' JIKA SEORANG MENAMBAHKAN SESUATU KEPADA PERKATAAN-PERKATAAN INI, MAKA ALLAH AKAN MENAMBAHKAN KEPADANYA MALAPETAKA-MALAPETAKA
YANG TERTULIS DALAM KITAB INI. DAN
JIKALAU SEORANG MENGURANGKAN
SESUATU DARI PERKATAAN-PERKATAAN
DARI KITAB NUBUAT INI, MAKA ALLAH AKAN MENGAMBIL BAGIANNYA DARI POHON KEHIDUPAN dan dari kota kudus, seperti yang tertulis dalam kitab ini " ( Wahyu 22:18,19 ).
Sepintas lalu tampaknya bagaikan ancaman dari Allah untuk menghakiri Alkitab! "Jangan main-main dengan kitab ini! Jika kamu menambahkan atau mengurangi satu patah kata saja, kamu akan mengalami kesulitan sehingga kamu berharap lebih baik mati saja!" Walaupun kata-kata bernada mengancam seperti itu membatasi otoritas Kitab Wahyu secara khusus, namun itu dapat diterapkan pada Alkitab sebagai suatu kesatuan. Alkitab mengandung kebenaran seratus persen.
Tetapi bukan kebenaran berdasarkaan logis, misalnya " " Dua tambah dua sama dengan empat. " Tetapi Alkitab bukanlah sekumpulan hal-hal yang benar secara logis semata, Alkitab bagaikan tolok ukur, dengan mana kita mengukur terhadap kebenaran. Itulah sebabnya mengapa penting membiarkan Alkitab sebagaimana adanya. Allah merancangnya untuk tujuan terbesar.
Memanipulasinya, mengabaikan satu bagian, berarti menganggu tujuan Ilahinya. Dan menambahkan sesuatu atau menguranginya berarti merusak tujuan Allah. Bagi saya, tampaknya itu punya implikasi juga. Kadang kita mungkin ingin menambahkan, atau mengurangi karya Allah dalam diri kita, tetapi lebih bijaksana menerima rencana-Nya dan menggunakan karakteristik unik kita bagi kemuliaan-Nya.
Kathleen Donovan, mantan misionaris ke Papua Nugini, menggambarkan ini dengan kocaknya. " Saya punya tungkai-tungkai yang gemuk," katanya, "beraneka warna dikarenakan pembuluh darah yang menderita varises….."
Lalu karena kedua tungkainya demikian, dia mempelajari metode-metode penanganan pembuluh darah yang menderita varises, yang bermanfaat bagi orang-orang. Namun demikian, kedua tungkai Kathleen mengilhami sebuah presentasi misi yang meyakinkan orang-orang untuk melakukan pelayanan yang sama.
Sebagian pendengar mungkin tidak akan pernah berbuat demikian seandainya kedua tungkai Kathleen "ramping dan cantik."
Donovan menyimpulkan, "Tugas kita adalah menerima penuh rasa sykur apa yang telah diberikan kepada kita, dan mencari cara menggunakannya demi kemuliaan Allah." Itu juga berlaku dalam perkara Alkitab. Kita harus menerimanya sebagaimana Allah telah memberikannya, bukannya berusaha memanipulasi pekabaran yang ingin disampaikannya untuk kepuasan kita.
Tuhan, tolong aku menerima diriku sebagaimana Engkau telah merancangkan aku.
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com
God bless us
BlackBerry®
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health