Selamat pagi, hari ini aku bangun tapi tubuhku terasa sakit semua. Baiklah tapi itu bukan halangan untuk berbagi kabar baik. Masih dalam buku renungan pagi kabar baik dari patmos. Untuk hari ini, isinya sangat menyentuh :)

Renungan Pagi "Kabar Baik Dari Patmos"

20 DESEMBER 2013

"Ditengah-tengah jalan kota itu, yaitu disebrang-menyebrang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk MENYEMBUHKAN BANGSA-BANGSA" (Wahyu 22:2).

Kisah nyata berikut ini sangat menyentuh hati saya, dengansekilas mengambarkan seperti apa rasanya "menyembuhkan bansa-bangsa " itu.

Di pantai timur Maryland, air yang tenang keluar masuk area itu seperti jari-jemari. Angas-angsa Kanada kenal tempat ini, seperti juga angsa-angsa putih serta bebek-bebek yang menghuni Teluk Chesapeake saat berenang menuju pelabuhan.

Satu atau dua kali setiap tahunnya salju dan hujan es turun di area ini. Saat itu terjadi maka sungai menjadi sangat sempit dan dangkal, arus dingin mengubah air menjadi es. Di pagi hari seperti itulah seorang wanita memandang keluar dari jendelanya saat salju melapisi tepi sungai.

Seat lamanya dia berdiri mematung, menatap lukisan yang terbentuk oleh hujan badai kemarin malam. Tiba-tiba dia melihat seekor angsa di dalam sungai, diam mematung, sayap-sayapnya terilipat di sisi tubuhnya, kakinya membeku dalam es.

Lalu wanita itu melihat sebarisan angsa putih di langit gelap. Saat wanita itu mengamati, kawanan burung bertubuh langsing itu berayun ke kanan, lalu membentuk lingkaran putih.

Burung-burung itu melayang mulai dari ketinggian langit hingga ke bawah. Akhirnya, lingkaran iru mendarat di atas es. Saat angsa-angsa putih itu mengelilingi angsa yang membeku itu, wanita itu takut kalau-kalau kawanan angsa putih itu akan mematuki angsa yang membeku itu hingga mati. Ternyata, kawananangsa putih itu mulai mematuki es.

Setelah beberapa waktu, hanya lapisan tipis es, bukannya sungai yang menyelimuti si angsa. Kepala angsa itu terangkat. Tubuhnya ditarik. Lalu angsa itu pun terbebas dan dapat berdiri diatas es.

Lalu seakan-akan angsa itu menjerit "aku tak bisa terbang" empat dari angsa-angsa putih itu kembali mendekat, paruh kuat mereka mengesek-gesek sayap-sayap angsa itu dan mematuk-matuk tubuhnya, memecah-mecahkan dan melumerkan es yang membeku pada sayap- sayapnya. Berlahan-lahan seakan-akan mengetesnya, angsa itu merentangkan sayapnya selebar mungkin, melipat dan merentangkannya lagi seperti akordeon. Begitu angsa itu terbebas dari bahaya, angsa-angsa putihpun melanjutkan perjalanan mereka kearah timur, dalam formasi sempurna. Di belakang mereka, terbang membungkuk dengan kecepatan luar biasa dan penuh kegembiraan , angsa itu terbang di langit.

Ia mengikuti kawanan itu, mengepak-ngeoak sayapnya hingga behasil mengejar mereka dan bergabung di ujung barisan. Wanita itu mengawasi hingga angsa-angsa itu tak kelihatan lagi, air mata bergulir dari pipinya.

Tuhan, hari ini tolong aku untuk mengulurkan lengankasih kepada mereka yang berbedadenganku.

*Pertama kali waktu membaca sekilas bagian dari paragraf pertama. Lho ini kan sudah kemarin, ko di ulang. Hampir saja aku tidak melanjutkan membacanya. Tetapi entah ada rasa mengelitik di mata untuk tetap fokus membaca tiap-tiap bagian dari kalimat yang ada.

Terus terang ada rasa terharu dan amazing waktu membacanya. Tidak seberat cerita yang beberapa waktu lalu. Kebetulan terkadang tipe visual. Aku mengambarkan dalam benakku, tiap tiap kalimat adegan angsa itu. Wow, tentunya itu adalah moment yang terindah dan pastinya juga mengandung makna.

Bayangkan saja, binatang pun membantu temannya yang tertimpa masalah. Apalagi kita, manusia yang lebih memiliki akal budi dan hati nurani yang sudah Tuhan berikan pada kita. Tetapi dikarena kesibukan kita, membuat kita jadi menutup mata pada sekeliling kita.

Sebenarnya bantuan seperti apa yang harus kita berikan pada orang? Material berlebih, atau uang atau sembako atau lainnya? Sebenarnya bantuan itu bisa hal-hal kecil. Ingat tidak pelajaran pada saat SD mengenai pelajaran PMP dimana kita diajarkan untuk mendahulukan orang yang lebih tua atau membantu orang yang lebih tua, seperti mengangkat barang belanjaannya.

Tetapi di zaman sekarang, boro-boro melakukan hal itu. Lha di busway aja, orangtua dibiarkan berdiri, anak SMP or SMA duduk, mereka sudah tidak memiliki manner yang baik. Saya sendiri, tidak bisa menutup mata. Rasanya ada yang salah, jika aku bertindak demikian. Aku harap untuk anak-anak TK maupun SD hingga SMA masih ada pelajaran moral. Sehingga mereka bisa bertindak dengan hati nurani yang kian hari kian tertutup oleh keegoisan manusia itu sendiri.

Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health