Selamat pagi, apa kabar semua? Kuharap slalu semangat dan pantang menyerah. Turut sedih untuk teman-teman yang berada di Manado yang juga sedang mengalami banjir dan tanda-tanda akan ada musibah besar, seperti tsunami. Hasil dari beberapa teman yang bc di bb.

Meskipun apa yang sedang menimpa kita baik itu kesedihan maupun kegembiraan. Mari kita kembali serahkan semuanya kepada Tuhan. Morning worship (renungan pagi) kita hari ini kiranya dapat menguatkan iman percaya kita, amen.

Let's read together :)


HIKAYAT TIGA GUNUNG (Bagian 2).

"Ketika di lihat, Tuhan bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kencendrungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hati-Nya" (Kejadian 6:5,6).

Anda harus menyerahkan itu kepada Allah, bukan? Kegagalan demi kegagalan, dan Ia terus maju. Suatu pemberontakan di rumah-Nya sendiri, dan sepertiga anbak-anak-Nya sudah pergi. Suatu pemberontakan di planet taman baru-Nya, dan semua ank-anak-Nya pergi. Berapa kegagalan lagi yang bisa ditanggung orangtua? Dan pada titik manakah Anda marah?

Namun, sejarah kudus menggambarkan kepedihan dari kegalauan Ilahi dengan kata-kata sederhana, "hal itu memilukan hati-Nya." Pilu, karena sekarang Ia harus membuat keputusan mengerikan yang harus dihadapi setiap ahli bedah agar menyelamatkan pasiennya.

Dan pada keputusan inilah Setan mengeluarkan raungannya melawan gagasan tentang Allah Pencipta yang mengasihi. Mengapa, lihat saja Air Bah! Allah seperti apakah yang dalam kemarahan menghancurkan seluruh peradapan? Mari kita hadapi –cerita kehancuran Ilahi dalam Alkitab telah merusak reputasi Allah di bumi. Apakah yang akan kita lakukan dengan Air Bah?

Paru-paru saya dijangkiti kanker. Saya menemui ahli bedah. Ia memiliki dua pilihan: (1) membiarkan kanker itu menjalar ke seluruh tubuh, atau (2) mengambil langka radikal, invansi dan mengangkat organ yang berpenyakit itu. Biarkan organ itu atau menyelamatkan hidup? Bukankah itu benar-benar suatu pilihan ketika Anda dalam urusan menyelamatkan hidup?

Ayat kita hari ini menggambarkan bumi dijangkiti kanker dosa tahap lanjut. Tidak semua anak-anak Allah meninggalkan Dia. Namun bila kanker itu dibiarkan menjalar, maka Dia kehilangan seluruhnya. Akankah Dia membiarkan kanker itu, atau mengambil langkah radikal berbahaya mengangkat bagian berpenyakit yang sudah tak bisa disembuhkan lagi untuk menyelamatkan seluruh umat? Anda yang me mbuat pilihan.

"Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain" (Yes. 45:22), Allah memohon kepada bangsa kuno itu. Delapan dari meraka memang berpaling kepada Dia. Tetapi ketika pintu-pintu bahtera terbuka di atas gunung Ararat, Nuh bersama keluarganya saja yang bertahan hidup dari pembedahan radikal itu.

"Berpalinglah kepada-Ku." Ini bukanlah kata-kata Allah yang sedang marah dan kejam. Itu adalah permohonan Juruselamat berbelas kasih, permohonan yang sangat perlu didengarkan dunia yang berpenyakit ini.

*Mungkin saat kita membaca cerita mengenai Nuh jika sekilas baca dan tidak memahami tiap-tiap kata. Bahwa Allah itu kejam karena menghancurkan bagian bumi yang Ia ciptakan dengan air bah. Benarkah demikian?

Nuh membangun bahtera selama puluhan tahun, banyak dari penduduk setempat yang membantu dia namun tidak mempercayai perkataan Nuh. Tuhan sudah berusaha untuk menyelamatkan mereka, tetapi apa? Mereka tidak mengindahkannya.

Hingga akhirnya pintu bahtera di tutup Tuhan. Mereka yang berpaling dari Tuhan, langsung kembali menghadap Tuhan. Tetapi sayang semua sudah terlambat. Karena air bah sudah memporak-porandakan mereka.

Kenapa dalam kisah ini sang penulis buku renungan pagi mengilustrasikan sebagai penyakit kanker. Kanker adalah penyakit ganas yang bisa mematikan. Umumnya penyakit ini menyerang dari dalam. Bagaimana untuk mengobati penyakit ini? Harus melalui operasi, pembedahan dari dalam.

Ada orang yang merasa takut akan mengambil resiko untuk sembuh dengan cara di operasi. Karena taruhannya adalah nyawa. Ada yang berani mengambil resiko untuk hidup panjang. Semua kembali pada pilihan hidup kita sendiri.

Apakah kita akan membiarkan dosa itu merongrong dari dalam hati kita hingga akhirnya kita mati tanpa pengampunan dosa. Atau kah kita membiarkan juruselamat kita mengambil dosa-dosa kita dan mencoba menjalani hidup seturut dengan firman-Nya. Meskipun sukar dan sakit, jatuh dan bangkit hingga akhirnya kita mendapatkan kehidupan kekal di surga?

Semuanya tergantung pada pilihan kita. Mari kita menghadap Ilahi dan biar Allah yang menyembuhkan kita, meskipun sakit namun pada akhirnya kita memperoleh kesembuhan total.

Tuhan kiranya Engkau membantu kami dalam menjalani kehidupan ini, kiranya rasa dengki, cemburu, sakit hati, kecewa dan terluka ini hilang dari hati kami dan hati kami hanya dipenuhi sukacita dari surga. Karena kami telah belajar memaafkan dengan tulus seperti ajaran-Mu. Memaafkan hingga 77x77 alias tidak terhitung. Sehingga hati kami tidak "dirongrong" pemikiran negatif melainkan pemikiran positif. Karena Engkau yang menyertai kami.

Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health