Selamat pagi menjelang siang, maaf baru sempat untuk update untuk renungan pagi :) baiklah masih dari buku umat pilihan.

Yuk, kita baca bersama :)

06 Januari 2014

KEBENARAN YANG LEBIH AGUNG

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel,… Supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut" (Lukas 1:68-74).

Ingatkah kita tentang pasangan tua tanpa anak yang diketjutkanoleh Surga dengan berita baik akan jadi kenyataaan, merekaakan memiliki seorang bayi laki-laki,sehingga menbuat si pria tersebut tak bisa berkata-kata selama sembilan bulan? Kelahiran bayi yang penuh keajaiban itu, Yohanes Pembatis, telah memulihkan 'lidah' sang ayah, Zakharia, dengan nyanyi pujian kepada Allah atas kedatangan Juruselamat. Apakah Anda memahami hasil nubuatannya? Orang-orang sekali lagi bisa menyembah dan melayani Allah " tanpa rasa takut." Apakah lagu itu menjadi kenyataan?

Ingatkah pada pagi dini hari itu ketika wanita yang ketahuan melakukan pernizahan diseret ke kaki Yesus? Mereka siap melemparinya dengan batu! Dan Mesias muda yang telah diramalkan dalam nyanyian Zakharia? Membaca adanya jerat yang dipasang oleh para tua-tua yang angkuh, Ia berhenti di lantai bait suci dan menorehkan dosa-dosa para penuduh wanita itu dalam debu. Ia tidak akan membuat mereka malu juga.

Satu persatu mereka hilang secepat catatan dosa mereka didalam debu. Setelah sendirian bersama wanita itu, Yesus menyatakan sisi Allah yang tidak duga-duga oleh wanita itu: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" (Yoh.8:11). Pernyataan pagi dini hari itu hanya menegaskan pernyataan-Nya pada malam sebelumnya:" Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan oleh Dia" (Yoh.3:17). Tidak ada hukuman. Allah seperti apakah ini yang memilih kita sebelum kita dilahirkan dan memilih kita setelah kita jatuh ke dalam dosa berulang-ulang kali?

Dia adalah Allah yang sama yang memandang wajah pengkhianat-Nya yang juga penggelap dalam perkumpulan itu, dan memanggil dia dengan sebuah nama. Begini, bilamana Anda dikhiananti oleh seseorang yang Anda kasihi, seseorang yang dekat dengan Anda, maka Anda mengetahui dengan baik kamus caci makian yang tersedia Anda untuk menjuluki orang itu dengan setiap sebutan dalam buku tersebut!

Tetapi Yesus tidak Sebagai gantinya, di tengah terang obor kemurkaan Getsemani, Ia menatap dalam-dalam ke mata Yudas yang memantulkan cahaya jingga dan menyebut dia "teman" ( Mat. 26:50). Ia menyebut pengkhianat-Nya "teman."

Dengan demikian Yesus telah mencabik-cabik kebohongan Iblis, membuktikan bahwa Allah itu bukanlah seseorang yang harus ditakuti, melainkan seseorang yang bisa dijadikan teman. Lagi pula, "kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan" (1 Yoh. 4:18).
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health