"Melati dan Mawar, karena persahabatan kalian sangat tulus. Saya ingin menghadiahkan kalian sekotak coklat ajaib," ujar peri coklat kepada mereka.
Melati dan Mawar tersenyum mendengarnya, "Terimakasih peri coklat, kami sangat menghargainya."
Mereka menerima sekotak coklat yang penuh. Bentuknya lucu-lucu dan rasanya tidak perlu diragukan lagi. Coklat buatan peri coklat memang terkenal lezat dan mengigit lidah rasanya. Mereka bersuka cita atas hadiah dari peri coklat itu.
Seiring dengannya waktu, mereka mulai sibuk dan egois satu dengan yang lain. Coklat ajaib itu pun menjadi bahan rebutan bagi mereka. Mawar dan Melati ingin memiliki coklat itu seutuhnya. Mereka tidak ingin berbagi. Persahabatan yang sudah berjalan belasan tahun lenyap entah kemana.
"Mawar, ini coklat milikku. Hanya milikku seorang," ucap Melati.
Mawar membantah, "Mana bisa, ini coklat milikku."
Mereka berebut dan tarik menarik kotak coklat itu. Hingga akhirnya kotak coklat itu robek menjadi dua. Mereka pun mendapatkan separuh coklat.
Mereka pulang sambil membawa separuh coklat itu ke rumah masing-masing. Namun sayang, keajaiban coklat itu tidak ada lagi. Saat mawar mengambil sepotong coklat di kotak coklat itu. coklatnya tidak kembali lagi dan bahkan rasa coklat yang seharusnya manis jadi terasa pahit.
Begitu juga yang dialami Melati. Melati juga merasakan kepahitan dari coklat yang digigitnya. Bahkan rasanya lebih pahit dibanding perasaannya. Ia sendiripun bingung kenapa jadi seperti ini.
Tanjungpinang, 29 Januari 2014
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com
God bless us
BlackBerry®
Pada
9:49 AM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health