"Bukan kerena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu – bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? – Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan" (Ulangan 7:7,8).
Orang-orang pilihan Allah bukanlah mega bintang – tetapi sangatlah dikasihi! Dua puluh lima kali, dalam satu buku ini saja (dalam Perjanjian Lama) Musa berbicara tentang "kasih."
Di sini kata bahasa Ibrani ahabah adalah kata yang identik dengan yang Musa gunakan untuk memceritakan salah satu cerita terbesar sepanjang masa.
Ingatkah cerita tentang anak laki-laki yang melarikan diri dari rumah, setelah memperdaya ayah dan kakak laki-lakinya tentang hak kesulungan, kabur ke negeri yang jauh untuk menemui pamannya? Setelah secara fisik telah melewati siang dan malam dalam pelarian, Yakub tiba di negeri sanak keluarga ibunya dan terjatuh di dekat sumur para gembala. Domba mondar-mandir ke sana kemari, Yakub mengadah kepala melihat adanya seorang wanita yang menuntun domba-dombanya menuju sumber air. "Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya" (Kej. 29:17).
Dan demikianlah si pengembara itu, jatuh cinta pada pandangan pertama. Begitu cintanya dia sehingga setelah bertemu ayahnya, Laban, tanpa pikir panjang Yakub mengajukan lamaran: "Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan putrimu." Sepakat! Dan seperti cerita Musa: "Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya [ahabah] kepada Rahel" (ayat 20).
"Cinta" yang sama yang Musa gunakan untuk menjelaskan mengapa yang terpilih itu dipilih sejak semula. Allah menyukai gerak-gerik para budak yang dibebaskan itu, sama seperti Yakub mencintai Rahel.
Cinta pada pandangan pertama, cinta pada kehidupan. "Selama empat puluh tahun, " kata Musa, "Allahmu mencoba meraih tanganmu dalam pernikahan." Hanya ada satu kata untuk menggambarkan Allah yang mau menghabiskan waktu 40 tahun lamanya memcoba memenagkan cinta kita – dan kata itu adalah kasih karunia.
Bagaimana lagi kita akan menjelaskan Allah alam semesta, yang begitu berhasrat memenagkan seluruh penghuni dunia pemberontak ini kembali kepada Dia, sehingga Ia memilih penghuni "yang terpilih" dan bertekad memenangkan hati sekumpulan anak itu demi misi global-Nya? Kasih karunia ajaib, cinta kasih ajaib. Tentu saja satu-satunya mega bintang dalam cerita kita adalah Dia!
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com
God bless us
BlackBerry®
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health