Mengenal Kuliner Melayu - Kue Batang Buruk
Tidak
heran, jika makanan khas Tanjungpinang hampir semilar dengan makanan Negara tetangga. Hal itu karena letak
geografisnya yang berdekatan. Serta masih serumpun, sama-sama berdarah melayu.
Sejarah kesultanan di Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang masih sangat
kental. Sehingga tidak heran, jika Tanjungpinang terkenal dengan sejarah tokoh kesultanan
Melayu. Meskipun Pulau Bintan dikelilingi laut dan makanan khas Tanjungpinang
juga beranke garam, kali ini dalam lomba jelajah gizi yang baru pertama kali
aku ikutin, aku ingin membahas mengenai kue yang terkenal sudah berabad-abad
lalu.
Asal-Usul Kue Batang Buruk
Kue
batang buruk ini merupakan warisan turun menurun orang Melayu, sehingga kue
batang buruk ini sudah tidak asing lagi di semenanjung melayu, seperti di Kepulauan
Riau dan khususnya kota Tanjungpinang. Cerita legenda kue batang buruk ini
berawal dari kisah mulut ke mulut
mengenai putri dari baginda Raja Tua, Wan Sinari yang memerintah di kerajaan
Bintan pada masa itu. Wan Sinari jatuh cinta pada Panglima Muda Bintan bernama
Raja Andak Raja Laksamana karena terkenal gagah berani. Namun disayangkan,
cintanya bertepuk sebelah tangan. Pria yang dicintainya itu telah jatuh hati
pada adiknya Wan Inta. Ia pun galau karena kekasih impiannya telah menjadi
milik sang adik. Kala
galau, Wan Sinari menyibukkan diri dan tanpa sengaja dia membuat makanan yang hanya boleh pecah di mulut
saja dan akan bertaburan kala pecah ditangan andaikan tergigit separuh dari panganan
batang buruk itu. Dia pun membuat makanan itu dan memohon kepada ayahnya untuk
dihidangkan kepada para pembesa kerajaan agar bisa dicicipin.
Permohonannya dikabulkan. Tiba pada waktu hidangan di
sediakan, pangnanan Batang Buruk yang semula di perkirakan panjangnya kurang
lebih 2 inchi ( 5 cm) dengan diameter bulat 2 cm dihidangkan tak sedikit para
pembesar dan tamu kerajaan malu ketika memakan makanan itu. Mereka lebih banyak
menggigit sehingga membuat pecahaan tersebut mengotori baju para pembesar.
Namun berbeda yang dilakukan Laksamana Bintan, ia memang terkenal dengan
strategi perang ketika menumpas para lanun di selat Bentan. Ia memakan makanan
itu juga menggunakan strategi. Ia menaruh dipiring dan memotongnya dengan
hati-hati lalu memakannya. Hal itu menyebabkan makanan itu dinamakan batang
buruk dan juga menyiratkan filosofi tersembunyi yang mana menggambarkan para
bangsawan beretika yang baik ketika makan sehingga tatakrama dan adab sopan
santun diajarkan dalam mencicipi makanan juga mencerminkan tingkah laku yang
tergesa-gesa dan kurang berhati-hati.Sehingga makanan tersebut berserak,
mencerminkan betapa buruknya orang yang terpandang dalam perilaku
kesehariannya. Karena kejadian itulah makanan tersebut dinamakan dengan nama
Batang Buruk yang antara nama dan cita rasanya sangat berbeda sekali. Namanya
buruk, tapi cita rasanya sangat tinggi membuat kita terperangah enaknya.
"Biar pecah di mulut, jangan pecah di tangan".
Resep Kue Batang Buruk
Bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk membuat kue batang buruk.
Bahan A:
1
paket kulit popiah, potong sesuai selera bentuk dan gulung.
Minyak
untuk menggoreng.
Bahan B
150
gram tepung kacang ijo, (kacang ijo dihaluskan atau dibuat tepung terlebih
dahulu)
150
gram susu tepung
200
gram gula halus (bisa disesuaikan dengan selera)
Cara
membuat kue Batang Buruk
- Goreng popiah yang telah digulung hingga kuning keemasan, angkat dan tiriskan hingga minyak hilang.
- Satukan bahan-bahan B sampai tercampur rata.
- Letakkan popiah yang telah digoreng tadi dalam satu bekas yang besar, gaulkan bersama dengan bahan B tadi hingga rata.
- Simpan dalam tempat yang kedap udara. Kue Batang buruk siap untuk dihidangkan.
Kandungan Gizi Kacang Ijo
Kandungan
Gizi
|
Kacang
Hijau
|
Kalori
(kal)
|
323
|
Protein
(g)
|
22
|
Lemak
(g)
|
1,5
|
Karbohidrat
(g)
|
56,8
|
Kalsium
(mg)
|
223
|
Zat
besi (mg)
|
7,5
|
Fosfor
(mg)
|
319
|
Vitamin
A (SI)
|
157
|
Vitamin
B1 (mg)
|
0,46
|
Vitamin
C ( mg)
|
10
|
Air
(g)
|
15,5
|
Kuliner Indonesia dan Kue Batang Buruk
Di
tanah Melayu, kue batang buruk ini dibuat khusus pada saat perayaan besar,
seperti Idul Fitri. Dulu kue batang buruk ini hanya dikonsumsi sendiri karena
pembuatannya yang butuh kesabaran. Namun dikarenakan perkembangan zaman, kue
batang buruk ini sudah bisa dijumpai sebagai oleh-oleh jika bertandang atau
berlibur di kota Tanjungpinang.
Jenis
makanan ini memang sangat rapuh, makanannya mesti hati-hati agar tidak pecah.
Sehingga banyak yang membuat kue ini dalam bentuk yang praktis tinggal memakan
sepotong langsung masuk mulut. Kemudian bisa merasakan kelezatan manisnya rasa
kacangijo yang bercampur dengan susu dan gula dalam mulut menjadi satu. Gurih
dan lezat, kue ini memang pas untuk dijadikan teman sore hari bersantai dengan
secangkir kopi atau teh hangat. Anak-anak sangat suka kue ini, walaupun namanya
kue batang buruk tetapi rasanya maknyos, mantap, gurih, manis dan lumer dimulut
menjadi daya tarik tersendiri.
Referensi
Kesultananbintan
Resep
kue dari teman asal Melayu
Muradmaulana
Pada
2:05 PM
ko gabisa di blok sih. padahal mau buat tugas.. TT.TT
BalasHapusseharusnya kirim via email or tweet saja mau artikel yang mana, ntar dikasih kalau memang buat tugas atau yang lain.
BalasHapusMaaf terpaksa memang di blok karena banyak yang "mengambil" tanpa memberikan tautan ke sumbernya, jadi sedih saat mengetahuinya...