Selamat Hari Perdamaian Dunia

Dunia tanpa perang mungkinkah itu terjadi? Perang sudah ada sejak zaman dahulu kala dan hingga kini kita masih bisa menyaksikan perang. Meskipun hanya dalam pemberitaan mas media baik dari televisi, radio, koran dan gambar photo. Dimana tersirat kepedihan dan kesedihan akibat perang yang terjadi. Bisa dikatakan 100 persen manusia dimuka bumi ini menginginkan kedamaian. Sehingga terbentuk setiap tanggal 21 September diperingati sebagai Hari Perdamian Dunia. Hal itu dipastikan karena ada kerinduan tidak adanya perang di dunia ini. Tetapi permainan politik, kegilaan kekuasaan maupun perang saudara yang tiada henti membuat dunia ini tidak sepenuhnya bebas dari perperangan.

Ironis bukan? Perang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Dengan sadar sepenuhnya akibat perang akan timbul berbagai persoalan baru. Tetapi tidak ada satu pun yang mau menghentikan perperangan. Banyak orang mencoba mengungsi dari peperangan malah berakibat fatal.  Mereka tertangkap dalam perjalanan mencari perdamaian. Kisah sedih yang beberapa waktu lalu, aku saksikan di salah satu televisi di Indonesia mengenai beberapa kisah sedih pengungsi Suria, dimana salah seorang wartawati media internet dengan sengaja menjegal beberapa orang yang mencari perlindungan dan terjatuh sambil mengendong seorang anak. Ironis banget ya! Apakah dia tidak memiliki hati, walaupun akhirnya sang jurnalis yang tidak memiliki nurani itu akhirnya dipecat dari perusahaan tempat dia bekerja. Namun, apakah dia tidak memiliki hati nurani atau memang memiliki sikap sedikit “kelainan jiwa” . Pasalnya, masa dia tidak memiliki hati menjegal pria tua yang berlari sambil menggendong anak bersama ratusan orang lainnya. Walaupun disitu ada polisi mencoba menghalangi mereka masuk ke negaranya. Tetapi tidak bisa terbendung, namun apakah salah?

Perang mengakibatkan luka terdalam bagi mereka yang mengalaminya. Aku bersyukur tinggal di negara yang bebas perang. Walaupun terkadang banyak “konflik” internal di negaraku dengan sikap anarkis para demonstrasi yang berakibat merugikan bangsa itu sendiri di masa akan datang. Setidaknya perang jauh dari kami. Mari kita menyuarakan hari perdamaian dunia. Dunia damai, hati senang tak ada duka dalam cerminan lensa para pencari berita.