Aku teringat dulu sekali mama memintaku untuk belajar memasak. Seorang wanita itu harus pandai dalam segala hal. Memangnya jaman sekarang penting bisa masak di dapur? Lha sekarang ketering, restauran dan warung makan berhambur dimana-mana. Apa masih perlu seorang wanita pandai memasak? Banyak sekali argumentasi yang dilantorkan para wanita ini mengenai berbagai hal. Kesimpulannya adalah
#5 Urusan Dapur, No way
Tidak sedikit
wanita yang tidak pandai memasak. Dipaksa masak banyak yang menyerah. Tidak sedikit
wanita yang menganggap masak, bukan harus urusan para wanita. Sebenarnya, wanita
tidak perlu dipaksa belajar masak sejak dini, alias saat masih remaja. Seiring waktu dan
kebutuhan. Mereka akan pandai dengan sendirinya. Masa iya? Tunjuk tangan, lha
aku sendiri buktinya.
Sejak remaja,
mama tidak pernah mengizinkan aku masuk dapur, alias memasak. Namun, aku paling
senang memperhatikan mama masak kue. Memang untuk urusan perut, aku tidak
terlalu pandai. Eh, sekarang, ehem.. Boleh deh bangga dikit, urusan dapur aku juga bisa menghandle sendiri. Masak
sayuran simple hingga ribet, ayok saja. Semua itu bisa di akses di internet. Google,
resep bla bla maka muncul deh. Sama seperti resep mie pizza noodle yang sudah
lama ku posting masih saja banyak dicari orang. Tidak hanya lokal tetapi luar
negeri. Pada mencari resep noodle pizza. Keren kan?
#4 Belajar Menjahit, Idih Sorry ya
Ayo ngaku,
siapa yang pandai menjahit? Terus terang saja, dulu menjahit kancing baju lepas
saja aku tidak bisa. Akhirnya teman kostku membantu memasangkan kancing yang
lepas. Urusan menjahit, banyak wanita yang angkat tangan. Kenapa bisa begitu? Alasannya
tidak, tidak bisa atau tidak mau.
Ternyata seiring
dengan waktu, sebagian wanita yang tidak suka menjahit. Akhirnya belajar
menjahit dengan sendirinya. Apalagi setelah menjadi ibu, mereka ingin
membuatkan sesuatu yang lucu untuk anak terkasihnya mengenai buatannya sendiri.
Sungguh menarikan?
Sama seperti
diriku, aku belajar menjahit, khusus ke tempat kursus jahit. Awalnya, tujuannya berbeda.
Mama ingin aku bisa membuka usaha jahitan sendiri, alias konveksi dengan belajar
menjahit. Sehingga aku bisa membuat pola tanpa harus kena kerjain anak buah. Sedangkan,
dalam pemikiranku, aku bisa membuat design dan membuka butik kecil-kecilan dengan gaya busana yang aku rancang sendiri. Walah
rupanya nasib berkata lain, tetapi menjahit meskipun tidak terlalu pandai. Aku berhasil
membuat bajuku sendiri.
#3 Menjaga dan merawat Anak?
Dulu, aku
berpikir kenapa wanita itu banyak sekali tanggungjawabnya. Melahirkan terus berurusan
dengan menjaga dan merawat anak hingga mereka dewasa. Pekerjaan yang tak pernah
selesai-selesai sebagai seorang wanita.
Bahkan aku
pernah berpikiran ekstrim. Tidak mau memiliki seorang anak pun saat menikah. Idih,
serem kan? Padahal, banyak pengantin baru maupun yang sudah lama merindukan buah
cinta hadir dalam pelukan mereka.
Wanita itu
super damper hebat. Meskipun mereka mengatakan tidak mau dan tidak bisa. Mereka
seperti punya naluri sendiri bagaimana menjaga buah hati sejak dalam kandungan
hingga dewasa. Bahkan tips-tips yang mereka tidak baca, mereka sudah tahu dan
semakin memahami setelah banyak membaca tips menarik. Google, lets find the
parenting tips. Benar kan?
#2 Melepaskan Kesenangan untuk Keluarga
Hal yang
tidak disukai wanita adalah saat harus melepaskan keegoisannya, untuk sebuah
hubungan keluarga. Terkadang rasa egois itu bisa hilang dengan seiring waktu
berjalan. Tidak mungkin seorang wanita alias ibu tega meninggalkan anaknya yang
sedang sakit. Ups, ada beberapa orang yang rela meninggalkan anaknya hingga
anaknya tewas. Tapi kita skip saja yang itu ya. Karena hanya 1,1 persen yang
seperti itu.
Wanita yang
egois sekali pun bisa melepaskan kesenangannya untuk sebuah keluarga dan
komitmen. Meskipun hal itu berat, tetapi mereka bisa melakukannya dan sempurna.
#1 Menjalin Hubungan antara keluarga
Banyak
wanita yang tidak menyukai hubungan yang mengharuskan berhubungan dengan keluarga pihak
pria. Bahkan banyak sekali artikelku yang dibaca mengenai bagaimana menghadapi
mertua yang menjengkelkan. Meskipun hal ini termasuk bagian yang tidak
diinginkan wanita. mereka berusaha semampu mungkin untuk menjaga hubungan kedua
belah pihak berjalan dengan baik.
Tuh kan,
wanita itu hebat. Karena wanita bisa melakukan segala hal yakni karir dan
urusan dapur. karir wanita juga tidak kalah dengan pria, urusan dapur juga
wanita lebih hebat dari pria. Walaupun pada dasarnya, mereka tidak memahaminya
tetapi wanita adalah kaum yang cerdas dan bisa melihat situasi yang parah dari
berbagai sisi. Meskipun banyak artikel yang mengulas pria lebih banyak memakai
logika dan wanita memakai perasaan.
Namun,
adakah seorang ayah bisa menjaga anak, memasak dan membersihkan rumah dalam
satu waktu yang bersamaan? Jawabannya, tidak. Kalaupun ada bisa dihitung pakai
tangan. Sedangkan wanita, mereka adalah multitalent dan bisa melakukan apa pun
dan dimanapun, kapanpun jika mereka menginginkan dan siap. Selamat hari kartini
para wanita masa kini. Maaf, telat mengucapkannya, karena laptop baru keluar
dari kandang.
Selamat
akhir pekan dan mari terus maju ke depan bersama matahari pagi yang tidak
pernah berhenti bersinar.
Pada
12:08 AM
wah, wah, idenya ada aja ya... keren mbak. ternyata wanita memang kudu bisa segalanya ya. jahit, masak, nyuci, dll dll, supermom :)
BalasHapushehehe bener banget mbak, perempuan itu memang HEBAT binggo hehehe, supermom dan superwife yang siap dibutuhkan kapan saja.
BalasHapus