Sudah lama tidak menggambar,
masih belum ada waktu untuk melanjutkan belajar menggambar kartun. Bahkan
instragram saja sudah lama terbengkalai. Kangen mengintip para ilustrator luar
negeri yang menciptakan gambar yang unik. Ingin seperti mereka suatu saat lagi.
Nah, karena masih lemah dalam menggambar dan masih belajar step by step. Jadi sebagai
penggantinya, aku akan memposting sebulan sekali di minggu kedua mengenai the
series Madam Sofie.
The Series Madam Sofie
Alkisah seorang wanita yang
memiliki kekuatan. Kekuatan yang membuat seseorang anak-anak maupun dewasa bisa
merasakan sesuatu hal yang berbeda. Mereka akan merasakan pengalaman yang luar
biasa untuk mengubah pola pikir. Wanita itu dikenal dengan sebutan Madam Sofie.
Kalian tidak akan pernah tahu kapan dan dimana ia akan muncul dan seperti apa
rupanya.
Apa yang Terlihat Belum Tentu Indah
Dubrak, Doni menendang seekor
anjing yang sedang tidur di bawah bangku taman. “Aku tidak suka binatang,”
gerutunya sambil duduk dibangku taman.
Doni sangat membenci binatang,
ia semakin benci saat melihat fashion show dan perlombaan yang diperagakan oleh
anjing dan kucing. Sejak saat itu, Doni sangat tidak menyukai mereka. Jangan
sampai Doni seekor kucing atau anjing berada di dekatnya. Ia bisa berlaku
sangat kejam, melemparin mereka tanpa ampun. Hingga mereka terluka akibat
lemparan atau tendangan Doni.
Perlakuan Doni terhadap
binatang ini diperhatikan Madam Sofie. Seseorang yang bisa membuat orang lain
mengalami peristiwa yang tidak pernah dilupakan. Banyak orang mengira itu
hanyalah mitos belaka. Madam Sofie memperhatikan Doni dan sebelum berubah
bentuk menjadi seorang wanita tua.
“Apakah bangku di sebelah
kosong?” tanya Madam Sofie yang berwujud seorang wanita tua.
“Iya kosong, tetapi aku ingin
duduk sendiri. Cari saja bangku yang lain, taman ini sangat luas,” jawab Doni
tidak sopan.
“Ada apa gerangan, sepertinya
harimu sangat buruk?”
“Bagaimana aku tidak kesal
ma’am, aku harus bekerja keras untuk mendapatan makan. Aku juga terkadang
dipukulin bibiku padahal aku tidak berbuat apa-apa. Sedangkan binatang itu
hidupnya lebih baik dari aku?” ucap Doni kesal.
“Baiklah kalau begitu, kamu
akan menjadi seperti apa yang kamu pikirkan,” tutur Madam Sofie.
Dalam sekejab asap menyelimuti
Doni dan saat Doni tersadar. Ia telah berada dalam rumah yang sangat mewah.
Doni tersenyum bahagia saat melihatnya, tetapi saat ia memperhatikan
bayangannya. Ia telah berubah bentuk menjadi seekor anjing cantik.
“Putih, ayo berdiri tegak dan
jalan dengan baik. Jika tidak, kamu tidak akan mendapat makanan,” seru wanita
muda yang berdiri tidak jauh dari Doni.
Doni tidak memahami apa yang
terjadi padanya. Lalu, ia menyadari putih adalah nama dirinya dalam bentuk
anjing pudel. Doni mencoba berjalan dengan keempat kakinya. Ia mencoba jalan
sesuai arahan wanita muda itu. Alangkah susahnya, ia berkali-kali kena marah.
Karena ia tidak berjalan dengan sempurna seperti yang dikehendakinya.
“Kenapa kamu hari ini putih?
Kalau kamu tidak berlatih dengan keras. Kamu bisa tidak menang dan kamu akan
mendapat hukuman jika kalah,” serunya kesal.
Doni di seret dengan cepat dan
meninggalkan ruangan aula yang megah. Saat menyadari, ia akan dimasukan dalam
kandang. Doni mencoba berontak, tetapi semakin ia mencoba berontak, ikat kalung
anjing semakin kencang di tarik.
“Karena malam ini, kamu tidak
baik. Kamu tidur disini dan tidak mendapat makan malam,” ujarnya sambil
meninggalkan Doni berada di perkarangan halaman luas.
Doni ingin berbicara dan
mengatakan bahwa dirinya adalah manusia, tetapi yang keluar dari suaranya
adalah gongongan dan membuat pemilik putih semakin marah. Akhirnya Doni
tertidur karena kelelahan dan lapar.
Keesokan harinya, Doni
terbangun saat assisten rumah tangga menghampiri kandangnya dan memberikannya
makan. Doni memakan makanan itu dengan lahap. Karena ia merasa sangat lapar
sepanjang malam.
Setelah selesai sarapan, ia pun
diajak ke ruang mandi untuk dimandikan. Usai mandi, Doni dalam bentuk si putih
pun hendak dipakaikan baju. Merasa tidak nyaman, ia mencoba membuka baju yang
dipakaikan padanya. Tetapi tidak berhasil, pakaian itu terasa sangat menyiksa
tubuhnya. Apalagi ditambah aksesoris di kepala yang membuat seluruh bulunya
merasa tidak nyaman.
“Hari ini kamu terlihat manis,
ingat jangan mempermalukan dirimu sebagai ras anjing yang terbaik! Mengerti!”
Doni hanya mengonggong mencoba
untuk berbicara bahwa ia merasa tidak nyaman dengan pakaian dan aksesoris itu.
Namun, pemiliknya tidak peduli. Ia dimasukan ke dalam kandang yang bisa dibawa
kemana-mana. Saat mobil berhenti berjalan, Doni berada di tempat fashion show.
Tempat seperti apa yang ia lihat dalam televisi.
Ia mulai menangis dan ingin
kembali menjadi manusia. Ternyata menjadi seekor anjing tidaklah seenak menjadi
manusia. Ia bisa bebas kemana saja, tetapi ini ia merasa dikurung dan dikekang.
Saat menyadari itu, Doni terbangun dan rupanya ia tertidur di bangku taman.
Doni memegangin tubuhnya,
lehernya dan berteriak untuk meyakinkan dirinya bahwa ia tidak berubah bentuk
menjadi anjing pudel berwarna putih.
“Syukurlah, itu hanya mimpi
buruk saja. Aku bermimpi menjadi seekor anjing pudel putih yang cantik tetapi
hidup tidak bebas,” batinnya.
Doni berjalan pulang dengan
hati riang. Saat ia melihat televisi di dekat swalayan rumahnya. Ia melihat
putih sedang berjalan di atas catwalk. Doni tersenyum dan melanjutkan
perjalanan pulang. Doni menyadari kekeliruannya apa yang dilihat belum tentu
indah dan menyenangkan seperti yang dikiranya.
Saat hendak masuk ke rumah,
Doni melihat seekor anjing liar sedang menuju tong sampah depan rumahnya.
Biasanya ia langsung menendang atau melempar batu untuk mengusir anjing
tersebut. Sikap Doni telah berubah, ia membiarkan anjing tersebut mencari
sisa-sisa makanan dari tong sampah rumahnya.
“Anjing juga bisa merasakan
kelaparan dan tersiksa, sama sepertiku. Tetapi aku masih bersyukur bisa bebas
dan melakukan sesuatu untuk menghilangkan sedih,” batinnya sambil menutup
pintu.
Pesan Moral : Hati-hati dengan
keinginan terkadang apa yang kita inginkan, tidak sesuai dengan apa yang kita
harapkan.
Pada
11:00 AM
Madam sofie ini ceritanya campuran ya mba... Btw aku bukan benci binatang sih, cuma gak mw megang aja. Paling cuma liat. Punya kucing tapi aku aja gak pegang pegang, cuma ngasih makan aja hehehe
BalasHapusRencana seperti itu mbak Asti, dibuat berbagai macam topik cerita seputar hal-hal sepele aja....... Iya, aku juga dulu punya kucing si hitam tapi sudah mati karena sudah tua banget. Sejak pindah2 rumah, nggak lagi memelihara binatang
BalasHapus