Tidak disangka, cepat sekali bapak Gubernur Kepri, HM Sani ini
menghembuskan nafas terakhirnya. Padahal, beliau baru-baru ini dilantik karena
memendangkan posisinya kembali. Memang, sejak aku tidak menjadi jurnalis lagi,
aku tidak sempat bertemu dengannya. Karena posisiku tidak berada di
Tanjungpinang. Selama beberapa tahun terakhir, aku merantau ke beberapa daerah.
Meskipun balik ke Tanjungpinang, aku masih belum bisa berpergian
kemana-mana. Hanya di rumah dan berteman sepi dengan si kuning dan ponsel
tuaku. Lantaran, satu hal yang masih dalam proses perbaikan. Sehingga tidak
bisa berpergian kemananpun. Bosan, tentu saja. Beberapa teman lama mengajak
ketemuan tetapi dengan halus aku menolak mereka. Bukan, karena sombong tetapi
satu hal yang pasti. Aku tidak bisa!!
Pak Sani adalah sosok pria yang baik dan ramah. Itulah awal aku mengenal
sosok beliau. Walaupun terkadang jawaban pertanyaan suka nggak dijawab. Banyak ngelesnya
kalau yang berhubungan dengan sesuatu. Tetapi diluar dari itu, dia sosok yang
baik. Entah bagaimana, beliau juga sempat mendengar bahwa aku menulis sebuah
buku. Bahkan, ia memberikan testimoni terhadap bukuku itu, SIMPUL TERUJUNG.
Beliau adalah sosok kebapakan dan juga baik. Walaupun beberapa waktu lalu,
aku sempat melihat fotonya yang semakin terlihat tua tetapi semangatnya tidak
pernah memudar. Selamat jalan Pak Sani, semoga bapak beristirahat dengan
tenang. Jasamu tidak akan pernah kulupakan. Kebaikan dan keramahanmu pada kami,
awak media akan selalu di kenang. Apalagi, bapak sangat doyan makan. Kalau jalan
ke pulau-pulau, kami tidak pernah sampai kelaparan hahaha. Maaf, little out
from topic. Tetapi itulah sosok pak Sani di mataku. Seseorang yang selalu
memperhatikan orang lain tanpa orang itu menyadarinya.
Pada
4:17 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health