Sudah lama
ya, diary citra tidak terupdate dengan “sempurna” pasalnya si kuning baru saja
keluar dari “persembunyiaannya” lol.
Tinggal di pulau terpencil, jauh dari hiruk pikuk dunia dan permainan
perusahaan listrik yang gemar memadamkan listrik membuat kinerja jadi
berkurang. Idih, nggak alasan koq, mank nyatanya seperti itu. Mudahan, selalu
saja dari tahun ke tahun saat tinggal di “pulau terpencil ini” mengharapkan
kualitas jaringan elektronik dan perusahaan listrik dapat melakukan kinerjanya
dengan baik.
Waktu
sangat cepat berlalu, setelah sepekan lebih banyak menghabiskan waktu membaca
pelbagai komik dan juga buku novel koleksi lama. Senang juga seh, membaca
beberapa kisah lama dari koleksi yang sudah hampir terlupakan. Tiada hari tanpa
membaca dan menulis. Karena hidupku tidak lengkap tanpa kedua hal tersebut, of
course disamping juga masih menjawab pelbagai pertanyaan mengenai beragam kisah
yang tersirat dalam pikiran mereka hehehe.
Sungguh
ironis, sejak zaman dulu hingga saat ini kasus pemerkosaan masih merajalela.
Bahkan tulisan lama pun sampai hit kembali. Sebab, beragam kasus pemerkosaan
tidak hanya sebatas berita dari luar negeri saja tetapi juga dari Indonesia.
Bahkan bayi pun di perkosa. Itu manusia atau hexxx ya. Trus hukuman yang layak,
seperti apa yang harus diberlakukan bagi manusia yang sudah tidak memiliki hati
nurani dan juga moril. Bahkan kasus pemerkosaan menjadi bulan-bulan di medsos.
Sungguh ironis, apakah kasus itu pantas untuk dijadikan bahan CANDAAN. C’mon
boys, don’t you know that is not really funny to make joke about this one!!
Beragam
kasus dan pemerkosaan membuatku teringat kembali kasus beberapa tahun silam,
saat aku masih menjadi kuli tinta. Anak-anak remaja menjual keperawanan, karena
menginginkan benda modern yang bernama smartphone yang super canggih. Lalu ada,
sindikat perdagangan manusia, aku rasa masuk katagori ini, karena korban ditipu
dengan iming-iming gaji gede. Begitu sampai di sini mereka malah “tubuhnya”
diperjual belikan. Ada yang mau tidak mau dan ada yang tetap mempertahankan
keperawanannya tapi tidak bisa berkutik.
Lalu, kasus
pemerkosaan juga ada, kami selalu menyebutkan nama seperti bunga, melati dan
sebagainya, terserah para reporter ingin menyebutkan apa. Tapi sekarang malah
kebanyakan pakai inisial, tidak lagi melindungin “hak-hak” para korban. Malah,
sekarang dengan mudah dijadikan bahan guyonan. Idih, geram kali sama pelaku
apalagi pelaku yang membuat bahan yang seperti itu dijadikan meme bahkan
guyonan. Tidak tahukan mereka, bagaimana rasanya korban, keluarga melihat itu. Hidupnya
saja sudah sulit secara batin, fisik, malah ditambah seperti ini. Dasar manusia
yang tidak memiliki tenggang rasa dan moril yang baik!!!
Kekuatan medsos
–media sosial- selain jadi ajang “tempat curhat” juga kebanyakan dijadikan
ajang meme. Kalau lucu dan tidak SARA, yo wes lanjut. Kalau aku mah, lebih
senang mesos dijadikan tempat mencari sumber informasi teknologi, pengetahuan,
lomba blog, job review yang ghost writer, daripada dijadikan ajang yang tidak
berguna. Lha wong katanya “mulutmu harimaumu” tapi kalau di medsos, tulisan
statusmu adalah citra dirimu yang sebenarnya. So, beware, jangan sampai co
worker dan juga boss mu melihat sisi dirimu yang sebenarnya dari medsos. Karena
hal itu akan mempengaruhi penilaian seseorang terhadap dirimu.
Next time
bakal dibahas mengenai kasus-kasus yang kebanyakan korbannya perempuan dan
anak-anak. Karena sekarang mata sudah terlanjur perih. Wajib rutin minum jus
wortel lagi deh ini.
Pada
6:17 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health