Bolehkah
aku merasa terluka
Didalam kegelapan
yang menghampiriku
Ketika aku
tidak lagi memiliki kekuatan
Mampukah aku
bertahan kala duka melanda
Sungguh,
aku terluka dalam dan tak terkatakan
Tidak perlu
kata-kata mengambarkan nuansa hati
Karena terlihat
jelas tiada lagi aurora kebahagiaan
Berat sekali
terasa di dalam hati dan lemah tubuh
Terluka adalah
kata yang tepat untuk mengutarakannya
Biarlah luka
itu akan sembuh seiring dengan waktu
Sebab hidup
ini masih panjang dan berliku dihadapanku
Walaupun tubuh
lemah, hati gundah semangat tetap ada
Luka dalam
menghadapi kehidupan itu biasa
Terluka karena
kehidupan adalah bagian dari pembelajaran
Dibalik setiap
luka pasti ada ribuan alasan yang membenarkan
Walaupun hal
itu tidak benar adanya tetapi mencari kebenaran
Sudah lama
nggak menulis puisi, koq jadi menulisnya melo gini seh. Habis lagi kesal karena
hari ini suasana hati sedang naik-turun. Plus, cuaca panas banget lagi, network
kaya siput, banyak ide tapi nggak bisa bagi waktu untuk mengerjakannya walah
asyik menulis dan browsing gambar unyu-unyu hahahaha.... ngak papa sekali-kali
malas dalam minggu ini, mudahan hanya minggu ini saja.
Nah ditambah
lagi, Citra lagi “buat beban” sendiri, membahas tema tentang wedding selama
satu bulan. Kira-kira bisa tuntas tidak ya di www.citra-pandiangan.blogspot.com
intip yuk disana, satu tema dengan beragam gaya tulisan mulai puisi, artikel,
tips, cermin, flash fiction –entah benar entah tidak- karena masih belajar
menulis satu kalimat tapi menyiratkan beragam opini. Masih terus digali
hahahaha... lalu, mempersiapkan beberapa artikel untuk sesuatu yang lain. Idih,
nambah beban aja hahaha tapi selalu saja mengasyikan membunuh waktu, wow,
serem, waktu dibunuh hahaha. Itu mah, pribahasa keles, tau nggak artinya? Kalau
nggak tahu comen saja ya ntar dikasih tahu pastinya.
Pada
5:10 PM
salam kenal, janganlah terluka hati ini
BalasHapusHi bro Dzaky, salam kenal juga.... hati terluka tuk belajar bahwa hidup tak selamanya indah dan menjadikannya kuat hihihi ah jadi alay
BalasHapus