Kisah awal:
Ginger melihat teman-teman barunya pada kembali ke posisi semula. Ginger bingung, ia tidak mungkin kembali ke tempat loyang. Karena ia tidak ingin nenek memakannya. Sehingga Ginger mencari tempat persembunyian.
Dimanakah
Ginger bersembunyi? Apakah Nenek pemilik pondok di tengah hutan itu akan
memakan Ginger? Simak ceritanya di Akhir Bulan Juli ya..... Ayo tebak,
kira-kira Ginger sembunyi dimana?
Pintu akan
segera terbuka, Ginger memperhatikan sekelilingnya, ginger panik dan dia
melihat ada sesuatu di dekat jendela. Bentuknya seperti sapu tetapi bukan sapu.
Ia pun langsung berlari ke arah sana. Tepat, saat pemilik pondok membuka pintu
rumahnya.
“Wah, rumah
tadi terlihat kotor dan sekarang bersih. Terimakasih semua,” ujar nenek pemilik
pondok seorang diri.
Nenek pemilik
pondok lalu melangkah masuk ke dalam rumah dan menaruh barang belanjaan. Tepat,
saat itu Ginger salah mengambil tempat persembunyian. Pasalnya, di sana sangat
kotor dan berdebu. Bahkan bentuk yang mirip sapu sangat kotor dan berdebu. Sehingga
mengelitik hidung Ginger dan membuatnya bersin.
“Hatci,
hatci,” suara ginger bergema di rumah pondok.
Nenek yang
mendengar suara bersin yang tidak henti. Lalu mulai mencari arah suara. Langkah
kakinya semakin mendekatin Ginger yang sedang berusaha untuk tidak bersin. Sehingga
nenek tidak mengetahui keberadaannya. Ginger sangat ketakutan kalau nenek
mengetahui keberadaannya dan dia akan di santap seperti kue jahe lainnya.
“Aduh
bagaimana ini?” bisik ginger pada dirinya sendiri, “Apa yang harus aku lakukan?
hatchi.... hatchi.”
“Aha, ada
seseorang yang bersembunyi di dekat jendela rumahku,” seru nenek pemilik pondok
dan mulai mendekat.
Badan ginger
semakin bergetar ketakutan. Ia mencoba bersembunyi tetapi debu semakin tebal
dan membuatnya kian bersin. “Aku harus lari,” ujar ginger.
Tepat, saat
nenek mengambil pembersih debu, Ginger segera berlari. Namun, karena badan
ginger yang kecil dan rasa takutnya membuatnya tertangkap.
“Rupanya
mahluk tukang bersin ini sedang bersembunyi,” ujar nenek pemilik pondok.
“Lepaskan
aku, tolong jangan makan aku,” seru Ginger yang ketakutan.
“Kamu
adalah makananku dan tentu saja kamu akan aku makan. Lihat loyangku kosong,”
ujar nenek sambil mendekatkan Ginger ke arah wajahnya.
Ginger menggigil
ketakutan saat tubuhnya tepat berada di wajah pemilik pondok. “Aku ingin hidup,”
ujar Ginger pasrah.
Ginger
menutup matanya dan tidak bisa membayangkan bahwa dia akan di lumat menjadi
makanan ringan pemilik pondok. Tiba-tiba Ginger merasakan hal aneh, tubuhnya
berada di suatu tempat.
“Inilah
akhir riwayatku,” ujar Ginger.
Suara tertawa
terdengar, Ginger ingin membuka mata tetapi rasa takut terlalu kuat pada
dirinya. Namun rasa penasaran membuatnya membuka matanya. Dia mendapatin
dirinya berada di atas meja dan nenek duduk di depannya.
“Aku masih
hidup!” seru Ginger gembira.
“Selamat
datang penghuni baru,” ujar nenek pemilik pondok.
Teman-teman
Ginger juga berada di dekat Ginger. “Apa yang terjadi?” tanyanya penasaran.
“Kamu pasti
di kerjain oleh teman-temanmu bukan?” ujar nenek tertawa, Ginger ikut tertawa.
Nenek pemilik
pondok ternyata orang yang ramah dan menyenangkan. Ginger merasa bahagia
walaupun awalnya sangat takut. Suatu keajaiban Ginger bisa hidup dan bergembira
bersama-sama dengan teman-teman barunya dan nenek pemilik pondok yang ramah.
Ginger
merasa senang membantu nenek membersihkan rumah dan juga mendengar nenek
bercerita hal-hal yang luar biasa yang terjadi di luar pondok. Ginger ingin
sekali merasakan pertualangan. Tetapi ginger mengetahui bahwa dirinya adalah
sepotong kue jahe yang mendapatkan keajaiban hidup melalui serbuk bubuk peri.
“Tidak ada
yang kecil di dunia ini jika memiliki keinginan dan kemauan yang besar,” ujar
nenek pemilik pondok seperti mengetahui isi hati Ginger.
Ginger
tersenyum dan kembali bersenandung ria mengikutin suara nenek yang bernyanyi
sambil memasak. Aroma makanan selalu memenuhi pondok di tengah hutan. Setiap hari
selalu saja ada cerita baru yang didengar Ginger. Sehingga Ginger ingin melihat
seperti apa kehidupan di luar pondok.
Apa yang
akan dilakukan Ginger untuk bisa keluar dari rumah pondok di tengah hutan?
Berhasilkah Ginger melihat dunia di luar rumah pondok? Simak ceritanya bulan
depan di waktu yang sama yakni di akhir minggu bulan Agustus.
Pada
4:14 PM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health