Kreasikan Kesederhaan Sarden sebagai Menu Cemilan
Setiap pulang dari pasar, mama selalu
membawa ikan. Tinggal di daerah Kepulauan Riau (Kepri) sangat diuntungkan
dengan harga ikan yang bervariasi, murah hingga mahal. Yang jelas, ikan yang
kami beli adalah ikan yang segar. Ikan segar itu bisa dilihat dari tekstur daging
ikannya. Serta rasanya yang pasti manis.
Walaupun banyak pulau di Kepulauan
Riau, rupanya tidak semua seberuntung kami bisa mendapatkan ikan dengan harga terjangkau.
Salah satunya, adik kami yang tinggal di Pulau Lingga. Ia kerap sekali meminta
mama untuk mengirimkan ikan layang (kalau di Balikpapan kami menyebutnya).
Kalau di Tanjungpinang menyebutnya ikan tongkol putih. Siapa seh yang tidak
suka makan ikan? Sop ikan di Batam sangat terkenal, sampai-sampai, kononnya,
Presiden Indonesia saja mau makan sop ikan saat berkunjung di Batam.
Berbicara tentang ikan, tidak bisa
terlepas dari banyaknya jenis ikan di lautan. Sangking banyaknya, aku sendiri
sampai bingung mau mengikuti lomba jelajah gizi. Tahun lalu, aku tidak
beruntung. Karena tema tahun ini sangat menarik yakni Kreasi Olahan Makanan
Laut. Aku mau mencoba berpartisipasi lagi. Sebagai orang yang senang merantau,
tentunya senang memasak hal yang praktis, mudah, murah, plus tahan lama. Karena
itu, aku paling senang setiap akhir pekan, ke pasar ikan untuk membeli ikan sarden,
saat berada di Jakarta.
Kenapa ikan sarden? Karena ikan
sarden bisa dipindang dan bisa bertahan beberapa hari tanpa lemari pendingin. Maklum,
anak kos, mana punya lemari pendingin. Ikan sarden ini sangat enak dan sangat
mudah di kreasikan untuk masakan sederhana.
Sekilas Info: Ikan sarden adalah ikan yang senang hidup bergerombol alias berkelompok. Ikan ini juga bisa hidup dalam kedalaman lebih dari 1000 meter. Para nelayan penjaring ikan sarden ini sangat mudah mendapatkan ikan yang hidup berkelompok.
Sarden Harga Terjangkau Kaya akan GIZI
Sarden baik itu yang masih fresh atau
ikan sarden kemasan semuanya memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik bagi
kesehatan. Sehingga tidak heran, jika ikan sarden banyak diminati orang
Indonesia. Sebab, kandungan nutrisi dan gizi ikan sarden yakni 310 kalori, 37
gram protein dan juga terdapat kandungan vitamin dan mineral. Sedangkan ikan
sarden yang sudah diolah menjadi makanan kaleng. Ikan sarden tetap tidak
kehilangan nutrisi dan gizinya. Karena, sarden kemasan mengandung vitamin B12, Omega-3, vitamin D, Kalsium, dan
kadungan lainnya.
Secara spesifik manfaat kandungan dalam ikan sarden antara lain:
- Lemak => Asam lemak omega-3 pada ikan sarden berfungsi untuk membantu fungsi memori dan fungsi otak yang tepat. Serta dapat mengurangi peradangan yang menyebabkan penyakit jantung, kanker dan arthritis.
- Mineral => Kandungan sarden terdapat kalsium yang dapat mendukung kekebalan tubuh.
- Vitamin D => Kandungan sarden terdapat vitamin D yang membantu menyerap kalsium dari makanan. Vitamin D membantu menjaga tulang tetap kuat dan mencegah osteoporosis.
- Vitamin B12 => memproduksi sel darah merah.
Aku secara pribadi paling senang
mengolah ikan sarden untuk dijadikan bakwan atau perkedel. Maklum, anak kost,
suka yang simple dan bertahan lama. Bagi yang malas membersihkan ikan sarden
segar bisa menggunakan ikan sarden kalengan, sama saja.
Let’s read my
creation on Sarden Fish:
Resep ini tercipta, saat bosan masak
ikan sarden dengan saus tomat. Atau saat membeli ikan sarden kalengan, malas
memasak itu-itu saja. Biar tidak bosan aku kreasikan menjadi perkedel sarden
yang diadaptasi dari resep keluarga perkedel jagung. Bahan utama : Sarden,
tepung, telur, minyak untuk mengoreng.
Yuk, kita masuk ke dalam cara membuat
perkedel sarden PEDAS. Kenapa pedas? Karena kami paling senang makan pedas. Siapapun
bisa membuatnya, praktis dan dijamin, teman pasti ketagihan.
Bahan:
- 200 gram Ikan sarden atau satu kaleng sarden (airnya dibuang)
- Tepung terigu secukupnya
- Satu butir telur
- Air secukupnya
- Minyak untuk mengoreng
Bumbu yang dihaluskan:
- 5 bawang merah
- 4 bawang putih
- Cabe merah dan cabe rawit (sesuai selera, karena aku suka pedas, cabe merah 10 dan cabe rawit 10)
*Jangan pakai tomat, jika ingin makan lauk ini untuk dua hari. Maklum anak kos.
- Bumbu pelengkap rasa: garam dan gula atau garam dan penyedap rasa sesuai selera.
Cara membuat:
- Kalau memilih ikan sarden kaleng, tinggal buang air sarden, lalu hancurkan sesuai selera. Aku secara pribadi tidak sampai lembut, jadi agak kasar saja. Dengan menggunakan tangan, karena tekstur ikan sarden dalam kaleng sudah diolah.
- Jika memilih ikan sarden fresh, pertama pindang dulu ikan sarden atau bisa digoreng setengah masak. Setelah itu sama hancurkan ikan sarden dengan tangan sesuai selera. Jangan lupa, durinya dibuang ya.
- Lalu, haluskan semua bumbu tadi (bawang merah, putih, cabe), masukan ke dalam wadah yang berisi ikan sarden yang sudah dihancurkan.
- Masukan tepung terigu, beri air sedikit. Adonan terlihat agak kalis, setelah itu masukan telur, garam dan penyedap rasa.
- Panaskan minyak dalam wajan, goreng adonan perkedel sarden dengan menggunakan sendok.
- Goreng hingga warna keemasan, kalau aku agak suka sedikit coklat.
- Angkat dan tiriskan.
- Lauk perkedel sarden sudah bisa disantap, dengan sayur bayam dan juga nasi panas. Secara pribadi, aku paling suka menjadikan perkedel sarden ini sebagai cemilan sore hari dengan memakannya menggunakan saus pedas sambil nonton TV.
Nah, kalau tengah malam kelaparan,
paling senang tuh menggunakan ikan sarden yang sudah dipindang dijadikan
penambah rasa nasi goreng. Ikannya sama dihancurkan, sudah tahukan cara membuat
nasi goreng? Kalau nasi goreng ikan sarden, tinggal menambahkan daging ikan
sarden yang sudah dihancurkan ke dalam bumbu nasi goreng. Lalu, masak seperti
biasa. Nasi goreng sarden sudah siap deh.
nasi goreng sarden ala anak kos |
Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba Jelajah Gizi , Jelajah Gizi Minahasa, Sarihusada, Nutrisi Untuk Bangsa..
cheers
Pada
7:37 PM
Gizinya lebngkap, resepnya bikin aku pingin, sukses ya Mbak Citra :)
BalasHapusayo mbak buat yuk, bisa dijadikan cemilan seperti bakwan gitu.... enak lho sambil bersantai
BalasHapus