Dear diary, Aku
tidak dapat tidur! Aku tidak tahu kenapa, padahal mata seharusnya terpejam. Disini,
aku berada di Malaysia, tepatnya di Johor sudah memasuki jam 2 tetap saja aku
tidak bisa tidur. Apakah, karena aku memikirkan sesuatu atau meminum secangkir
kopi panas yang membuat aku tak bisa memejamkan mata sempurna!
Dear diary,
setiap detik berlalu aku merasakan sesuatu yang lain. Sesuatu yang membuat
perasaan ini tercampur bagaikan adonan donat yang harus dibanting sekuat tenaga
agar mendapatkan hasil adonan yang kalis dan lezat pada akhirnya. Namun, proses
pembantingan tersebuttentu saja menuai rasa sakit, proses yang panjang. Apakah aku
sedang dalam delima kehidupan yang sudah lama tidak aku rasakan kembali?
Maklum detik-detik
di bulan Juni selalu saja membuat aku tak bisa tidur lelap. Karena sehabis Juni
terbitlah eh datanglah Juli. Aku masih takut akan bertambahnya angka di dalam
tulisan usiaku hahaha. Takut tua keles. Mungkin benar dan mungkin salah, ada
ribuan pemikiran dalam benakku. Salah satunya adalah sebuah projek yang sedang
aku coba garap. Sebuah kisah mengenai seorang perempuan yang tiba-tiba harus
mengurus bayi yang baru lahir. Padahal, usianya sudah matang tetapi dia memang
memilih tetap single dan bekerja dari rumah. Karena enggan bertatap mata
langsung dengan orang banyak, tipe orang tertutup, kalau bahasa kerennya in.....
ayo teruskan kalau bisa tebak aku kasih coklat tapi fotonya saja ya.
Sejujurnya,
setiap manusia memiliki cerita kehidupannya masing-masing. Nah, semoga saja
novel ini bisa aku garap dengan baik ya. Masih dalam bentuk tulisan cakar ayam
di sebuah note or buku catatan warna hijau dan benar-benar langsung melihat dan
mengendong bayi baru “lahir” setidaknya aku melihatnya seperti itu. rupanya,
menjadi seorang ibu itu tidak mudah. Apalagi, kalau seorang wanita yang tidak
pernah berharap memiliki kondrat sebagai seorang ibu dan tiba-tiba mendapatkan
anak tanpa berhubungan intim. Ayo, penasaran dengan kisah buku ini? Doakan saja,
aku bisa menyelesaikannya ketika kembali ke Indonesia. Sehingga, aku bisa
menulisnya dalam waktu 30 hari +++++ yang tak terhitung hahaha. Kemudian,
ditawarkan ke penerbit. Kira-kira penerbit mana yang bersedia menerima tulisan
novel yang selalu aneh ini?
Pernah sewaktu kali,
buku pertamaku ini aku tawarkan ke penerbit nasional dan mereka mengatakan
tulisanku ini bagus tetapi tidak bisa dipasarkan! Nah, lho sedihkan. Ternyata buku
itu terbit juga dan menuai banyak pujian dan kritikan manis dan pedas. Paling sebel,
ketika dikatakan buku porno, atau buku seksi atau apalah apalah gitu. Padahal tujuan
buku Simpul Terujung itu diciptakan agar terhindar dari kehidupan bebas yang
berakibat fatal dalam kehidupan.
Namanya cerita
kehidupan bebas, ada drunk, seks bebas otomatis menjadi bumbu dan bagian dari
cerita. Walaupun tidak vulgar, meski mantan jurnalis di kriminal koran merah
yang suka menulis sensasi. Tetap saja tulisanku tidak berbau porno grafi. Nah,
bagi yang membaca berpikiran berbeda, that’s not my fault right! Ya sudahlah,
aku sendiri masih suka senyum-senyum kalau mengingat temanteman langsung datang
secara pribadi dan mengatakan, wow, you make me hot! Hahaha maksudnya novelku
bukan diriku. Kalau aku, aku tahu koq i always sexy in their eyes. Hahaha, PD
banget. Semoga saja tahun ini tetap seksi dan sehat, amin.
Pada
1:08 AM
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health