Dear Diary…
Beberapa tahun silam, eh dua tahun yang lalu. Ada hal
yang aneh terjadi dalam tubuhku. Aku mengalami pendarahan hingga ENAM bulan! Bukan
waktu yang sebentar bukan? Dikarenakan tidak kuat lagi, maka aku pergi ke
dokter di bulan ke 4. Pasalnya, pendarahannya semakin banyak, di bulan pertama
dan kedua masih sedikit tetapi non stop selama sebulan.
Akhirnya, aku pergi ke dokter yang terdekat dari
rumah. Itu pun dikarenakan Mama merekomendasikan klinik tersebut, berdasarkan
asumsi tetangga yang mengatakan dokter kandungan tersebut terbaik. Akhirnya,
aku pun mengantri diantara ibu-ibu yang hamil. Mesin USG-nya di klinik pertama
ini masih model lama.
Begitu di USG; aku dikatakan memiliki banyak MIOM
dalam tubuhku dan harus segera atau secepatnya di OPERASI. Dokter Perempuan ini
pun memberikan perumpamaan mengenai seekor kuda yang sudah lelah, dipacu dan
disuruh bekerja atau berlari; maka KUDA itu akan cepat mati! Nah, bisa dong
kamu bayangkan; aku yang baru diketahui memiliki “MIOM” dan kemudian di “takut-takuti”
seperti itu; bisa kamu bayangkan bagaimana perasaan dan pemikiran aku kala itu.
Pasti dong, TAKUT dan KALUT, serta PANIK menjadi satu!
Bahkan, adek yang menjemput aku pun langsung kena omelan; karena lama sekali.
Pasalnya, tubuh aku tidak sanggup untuk berdiri; kaki aku bergetar.
Aku masih terngiang-ngiang kata dokter tersebut!
Bahkan, dokter menyarankan aku membuat BPJS agar bisa dioperasi secepatnya!
Karena sangat BERBAHAYA bagi kesehatan aku. Begitu sampai rumah, langsung
curhat sama Mama dan Kakak. Kakak pun yang kala itu masih di Maldives segera
memberi komando untuk segera operasi; jika itu memang yang terbaik bagi aku.
Keesokan harinya, dengan kondisi tubuh masih lemas.
Aku pun pergi ke RS untuk menanyakan pasokan darah dan juga memastikan lagi
GOLONGAN darah aku yang benar dan pasti yang mana. Menurut dokter perempuan
itu, aku membutuhkan sekitar dua kantong dan dikarenakan biaya sendiri untuk
operasi; maka aku harus menyiapkan uang sekitar 2,5 JUT-5 Juta kala itu.
Panik, jelas panik, soal biaya tak ada masalah. Namun,
ketakutan untuk operasi itu membuat aku bener-bener tidak bisa berpikir.
Hingga, aku tersadar, aku harus pergi ke dokter lain untuk melakukan
pemeriksaan ulang. Pergilah ke dokter lain, yang kebetulan perlengkapannya
canggih. Nah, disitu dokter menjelaskan MIOM aku tuh masih kecil banget dan
tidak berbahaya. Tidak perlu di operasi. Aku pun dikasih obat.
Disitu hampir setiap bulan selama tiga bulan, aku
rajin melakukan pemeriksaan untuk melihat ukuran miom aku apakah bertambah.
Pasalnya, kala itu terkadang pendarahan aku masih ada. Bahkan sempat membuat
aku mengalami vertigo dan hal-hal lainnya. Menurut kamu, dokter manakah yang
harus ku percaya?
Dear diary, hidup ini memang complicated, tetapi aku
berusaha menjalaninya dengan TEGAR. Apakah aku memutuskan untuk di operasi atau
tidak? Nantikan kisah selanjutnya ya minggu depan.
Enjoy Life and be go green
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health